Duo pimpinan Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, kompak mempertanyakan kemampuan negara mengatasi COVID-19. PDIP pun bereaksi. Kecemasan publik yang terjadi saat ini jangan djadikan komoditas politik.
"Hendaknya tidak ada pihak yang memanfaatkan amukan pagebluk dan kecemasan publik sebagai komoditas politik. Jangan menganggap remeh kerja keras kita untuk bisa lepas dari badai duo pandemi dan resesi ini," kata politisi PDIP Hendrawan Supratikno di Jakarta, Kamis (8/7).
Dia menganggap kekhawatiran AHY dan Ibas sebagai pengingat. Tapi jangan sampai mengurangi semangat penanganan pandemi COVID-19.
Sepeti diketahui, dua pimpinan Partai Demokrat, AHY dan Ibas, mempertanyakan kemampuan Negara dalam mengatasi pandemi Corona.
AHY khawatir akan kondisi penyebaran COVID-19 di Indonesia yang semakin ganas. Sedangkan Ibas tak ingin Indonesia jadi failed nation dalam menangani Corona.
Sementara itu, kasus harian COVID-19 di Indonesia terus memecahkan rekor baru. Pada Kamis (8/7), tercatat ada 38.391 kasus baru. Tinggal 1.609 lagi, jumlahnya mencapai 40 ribu kasus. Dengan tambahan 38.391 kasus tersebut, total ada 2.417.788 kasus COVID-19 di Indonesia sejak Maret 2020 lalu.
"Tercatat ada 21.185 pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19. Total pasien Corona yang dinyatakan sembuh hingga saat ini 1.994.573 orang," ujar Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi, via YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (8/7).
Pemerintah, lanjutnya, juga menyatakan ada 852 pasien Corona yang meninggal dunia pada Kamis (8/7) ini. Jumlah total pasien COVID-19 yang meninggal dunia sebanyak 63.760 orang.
"Sebanyak 100.839 suspek Corona yang dipantau pemerintah. Sedangkan spesimen COVID-19 yang diperiksa berjumlah 200.381," imbuhnya.
Masyarakat diminta untuk selalu mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penularan COVID-19. Berdisiplin memakai masker, rajin mencuci tangan memakai sabun, dan menjaga jarak. "Setiap meminta diharapkan secepatnya mendapatkan suntikan vaksin melalui layanan resmi yang tersedia," pungkasnya. (rh/zul/fin)