Pendukung Jokowi Tak Perlu Menghujat BEM UI, Pengamat: Harusnya Berterimakasih

Selasa 29-06-2021,17:24 WIB

Kritik BEM UI yang menjuluki Presiden Jokowi ‘Teh King of Lip Service’ hendaknya dinilai sebagai koreksi terhadap Jokowi.

Hal ini seperti dikatakan pengamat politik Jamiluddin Ritonga yang mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berterimakasih kepada BEM UI karena dikritik dan tak perlu menghujat BEM UI.

Menurutnya, dalam negara demokrasi kritik menjadi bagian untuk mengoreksi suatu kebijakan dan masukan kepada pimpinan.

“Seharusnya Presiden Jokowi dan pendukungnya berterima kasih kepada BEM UI karena dingatkan melalui kritik,” kata Jamiluddin dikutip dari Pojoksatu.id di Jakarta, Selasa (29/6).

“Bahwa ada yang dijanjikannya namun belum direalisasikan,” ujar Jamiluddin.

Karena itu, lanjut dosen Universitas Esa Unggul itu, pendukung Presiden Jokowi tidak perlu kebakaran jenggot dengan menghujat BEM UI.

“Dewasalah menerima kritik dan siaplah hidup berdemokrasi dengan segala ragam perbedaan pendapat,” saran Jamiluddin.

Sementara itu, pendukung Presiden Jokowi, pegiat media sosial, Denny Siregar menyindir mahasiswa yang mengkritik orang nomor satu di Indonesia itu.

Meski tak menyebut nama universitas, publik menduga bahwa pernyataan itu ditujukan untuk BEM UI.

Pasalnya, BEM UI sebelumnya mengunggah meme ‘Jokowi The King of Lip Service’ dan viral di media sosial.

Denny Siregar pun menantang mahasiswa agar berani tampil sendiri ketika mengkritik pemerintah.

Bukan malah bersembunyi di balik nama institusi atau lembaga.

“Untuk adek mahasiswa, usahakan kalau mau mengkritik atau menghina Presiden sekalipun, pakai nama sendiri bukan bersembunyi di balik nama institusi,” tulisnya di akun Twitternya, Senin (28/6).

Denny lantas melontarkan sindiran bahwa mahasiswa dimaksud tidak jantan.

“Jantan dong. Masih remaja kok udah bencong,” sindirnya

Tags :
Kategori :

Terkait