Cuitan Ade Armando menanggapi meme Badan Eksekutif (BEM) Universitas Indonesia (UI) memantik reaksi dari sejumah alumninya. Mereka menuliskan surat terbuka menyoal pernyataan dosen komunikasi UI itu melalui surat terbuka, Minggu (27/6).
Dalam surat itu, mereka merasa keberatan dengan tudingan Ade Armando bisa masuk UI karena menyogok.
“Pernyataan ini menghina dan mencemarkan nama baik Universitas Indonesia sebagai institusi pendidikan terhormat negeri ini yang selalu menjujung tinggi nilai-nilai Veritas, Probitas, dan Justisia,” bunyi surat tersebut.
Mereka juga mendesak Ikatan Alumni (Iluni) UI agar mengambil sikap tegas dan memberikan sanksi kepada Ade Armando sebagaimana dalam AD/ART. “Pernyataannya mencemarkan nama baik Universitas Indonesia, almamater kami semua,” demikian surat tersebut seperti yang dikutip rmol.id.
Sejumlah nama Alumuni UI dicantumkan dalam surat terbuka tersebut.
Di antaranya Fajar Adi Nugroho (FH UI 2016), Rozy Brilian Sodik (FH UI 2017), Manik Marganamahendra (FKM UI 2015).
Kemudian Tomy Suryatama (FT UI 1989), Ramadhani Akrom (FISIP 81), Andy Azisi Amin (FEB UI 87), dan Herzaky Mahendra Putra (FISIP UI 1997).
Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando diserang alumni UI terkaitu cuitannya yang mengkritik BEM UI.
Awalnya, Ade Armando mengunggah meme Presiden Jokowi yang merupakan unggahan akun media sosial BEM UI. Ada empat meme Jokowi yang diunggah dalam bentuk poster.
Yakni “Jokowi The King of Lip Service”, meme dengan teks “Katanya Perkuat KPK Tapi Kok?”, “UU ITE: Revisi Untuk Merepresi (?)”, dan “Demo Dulu Direpresi Kemudian”.
Melalui akun Twitter pribadinya, Ade Armando mempertanyakan unggahan tersebut. “Ini karya BEM UI,” tulis Ade.
Kendati demikian, Ade menegaskan bahwa dirinya menghargai kebebasan berekspresi. “Tapi kalau jadi lembaga yg mewakili mahasiswa UI, ya jangan kelihatan terlalu pandirlah,” sambungnya.
Ade Armando kemudian mempertanyakan cara mahasiswa itu sampai bisa masuk UI. (rmol/zul)