“Aku enggak pernah ngajak ribut, kau mau ngobrol, ngobrol ma aku. Damai oke, ayok. Tapi kalau diajak, aku enggak mundur,” tegasnya.
Oki pun mengimbau buat Jerinx dan orang-orang yang tidak percaya Covid atau percaya tapi merasa Covid tak berbahaya, simpanlah anggapan itu tanpa harus mendoktrin orang.
Sebab, dia merasa banyak orang yang terpengaruh termasuk orang-orang terdekatnya. Seperti ibunya yang memiliki gejala seperti Covid tetapi ogah ke rumah sakit, karena takut di-Covid-kan dokter.
“Kalau kau benci sama pemerintahnya, pemerintahnya yang kalian serang. Jangan mendoktrin orang, enggak usah merasa paling benar. Dan aku punya kawan-kawan yang susahnya bersembuh dari Covid. Dan banyak yang bilang itu demam biasa, setiap orang beda-beda, beruntung kau dapat yang kayak gitu (gejalanya),” ungkapnya.
“Tolong hargai orang yang berjuang. Tolong punya empati terhadap orang yang meninggal karena Covid. Jangan enggak punya nati nuranilah!,” pungkas pesepakbola asal Sumut ini. (nin/pojoksatu/ima)