Belum Ada Biaya dan Pendonor Hati, Bayi 10 Bulan Penderita Hepatitis B di Brebes Butuh Perhatian

Kamis 17-06-2021,15:57 WIB

Kondisi balita berusia 10 bulan asal Kabupaten Brebes yang diketahui bernama Balqis Nur Fadillah sangat memprihatinkan dan butuh perhatian. 

Anak dari pasangan Lanang Suwirso (33) dan Rosalia (27), warga Kecamatan Wanasari ini divonis oleh dokter menderita penyakit Hepatitis B sejak enam bulan lalu. 

Informasi yang didapat dari Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Brebes dr Sartono yang berkunjung ke rumah Bilqis mengatakan, balita tersebut mengalami sakit di hatinya sejak berusia empat bulan. Oleh keluarga, kata dia, dibawa ke Rumah Sakit Karyadi, Semarang. 

"Nah, selama pemeriksaan di Karyadi ini pihak keluarga disarankan untuk alternatif lain, yakni cangkok hati. Namun, memang untuk biaya cangkok hati tidak ditanggung oleh BPJS," ujarnya, Kamis (17/6). 

Dari informasi orang tuanya, kata dia, kurang lebih biaya untuk cangkok hati mencapai ratusan juta. Namun, hingga saat ini pihaknya masih belum menemukan orang yang akan mendonorkan hatinya. 

"Memang pemda tidak ada anggaran untuk itu (cangkok hati), tapi bisa melalui penggalangan dana. Namun penggalangan dana tidak bermakna, jika pendonor ini belum ada," ucapnya.

Balqis adalah anak ketiga dari Suwirso dan Rosalia. Perutnya terus membesar akibat penyakit Hepatitis B yang dideritanya itu. 

Suwirso yang bekerja sebagai kuli bangunan mengaku, dirinya dan keluarga belum bisa berbuat banyak untuk kesembuhan anaknya lantaran terkendala biaya untuk pengobatan. 

"Kalau diagnosis dokter sih Hepatitis B, dan disarankan untuk cangkok hati. Awalnya tidak membesar, setelah usia lima bulan ke atas perut anak saya mulai membesar," kata Rosalia, ditemui di rumahnya, Rabu (16/6) lalu. 

Rosalia meneruskan, dari pihak keluarga belum bisa mengizinkan untuk melakukan transplantasi hati karena usia penderita masih bayi. Di sisi lain, harus ada orang yang bersedia melakukan donor organ hati. 

Untuk cangkok hati, baik penderita maupun pendonor harus menjalani operasi dan membutuhkan biaya yang sangat besar. 

"Saya sudah tanya-tanya ke dokter. Kalau cangkok hati itu keduanya harus operasi dan butuh biaya besar. Katanya juga tidak mudah untuk memperoleh donor hati, terlebih mencari donor yang benar-benar sesuai," imbuhnya. 

Untuk biaya transplantasi atau cangkok hati sendiri diketahui mencapai Rp900 juta hingga Rp 
1,2 miliar. 

Sedangkan jaminan kesehatan seperti BPJS hanya bisa meng-cover Rp269 juta. Sehingga, masih membutuhkan kekurangan biaya yang sangat besar. Sementara orangtua Balqis hanya bekerja sebagai kuli bangunan. 

Dirinya berharap ada warga dermawan yang bisa membantu pengobatan anaknya. Dia pun berharap kepada pemerintah untuk membantu biaya pengobatan. Sebab sampai dengan saat ini dirinya masih bingung akan meminta bantuan ke mana. Dirinya hanya bisa pasrah dan menunggu keajaiban atas penyakit yang diderita anaknya. 

Tags :
Kategori :

Terkait