22 taruna-taruni Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) reaktif, usai mengikuti tes antigen di RS Mitra Siaga. Mereka kemudian langsung dikarantina di Gedung Garuda untuk menghindari hal yang tak diinginkan.
Tak hanya itu, ke-22 taruna itu juga langsung dites swab di Puskesmas Slerok Kecamatan Tegal Timur. Sekretaris Daerah Kota Tegal Johardi membenarkan ada 22 taruna yang reaktif Covid-19.
”Informasi yang terbaru hari ini di Poltrans di Jalan Poso (Jl Perintis Kemerdekaan, red), ada yang reaktif sebanyak 22 orang,” kata Johardi seusai melakukan rapat evaluasi penanganan Covid-19, Senin (14/6).
Sayang, pihaknya belum mengetahui secara pasti asal mula para taruna tersebut reaktif Covid-19. Sebab, dari dinas kesehatan masih melakukan penelusuran kepada para taruna di PKTJ Tegal itu.
”Saya juga sudah menugaskan Camat Tegal Timur beserta Forum Komunitas Pimpinan Kecamatan (Forkompincam) untuk meninjau di kampus dan asrama,” urainya.
”Belum tahu kasusnya dari mana. Apakah siswa mungkin pernah pulang ke kampung halaman atau ada halalbihalal. Ini sedang dikaji oleh dinas kesehatan,” tambahnya.
Belum diketahuinya asal mula para siswa di PKTJ terjadi reaktif tersebut juga dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal dr Sri Primawati Indraswari. ”Hingga saat ini pihaknya masih melakukan pelacakan. Karena itu, ini sedang dilakukan tracing. Jadi saya belum bisa menjawab lebih jelas,” ungkapnya.
Camat Tegal Timur Dorres Dorres Indrian Nugroho menegaskan 22 taruna-taruni yang sempat digegerkan terpapar Covid-19 itu ternyata baru reaktif. ”Ya benar, gegernya memang positif Covid-19, tapi ternyata baru reaktif. Reaktif itu sendiri banyak faktor, di antaranya bisa jadi karena influenza. Jadi, statusnya baru reaktif dan belum positif Covid-19,” jelasnya.
Dorres saat ini bersama dengan Tim Satgas dari Puskesmas Slerok dan Dinkes merekomendasikan agar taruna-taruni diisolasi mandiri di asrama milik poltran. ”Dengan catatan isoman itu tetap SOP ketat dan tentunya dengan gedung yang jauh dari aktivitas kampus,” ungkapnya.
Puskesmas Slerok, lanjut dia, langsung bergerak cepat melaksanakan swab.”Jadi, hingga kini kita semua masih menunggu hasil swab yang baru digelar oleh Puskesmas Slerok. Ya diperkirakan memakan waktu 3 hari dan semoga bisa lebih cepat,” jelasnya.
Camat Tegal Timur juga menambahkan 22 Taruna- taruni tersebut kini dikarantina di Asrama Garuda yang memiliki fasilitas satu kamar satu orang dan kamar mandi dalam.
”Jadi sampai dengan saat ini mereka masih di kampus, tapi berada di ruang khusus. Dan tidak diboyong ke Rusunawa. Sebab, jika dibawa langsung ke sana (Rusunawa, red), maka seperti masuk dalam lubang buaya. Karena taruna-taruni itu masih berstatus reaktif,” jelasnya.
Saat wartawan berusaha mendatangi Kampus I PKTJ di Jalan Perintis Kemerdekaan, beberapa pegawai langsung meminta keluar dari lingkungan kampus. ”Jika mau masuk ke sini (PKTJ, Red), pimpinan media harus membuat surat,” tegas seorang pegawai PKTJ yang enggan menyebutkan namanya. (gus/fat/zul)