Muhammad Husein Gaza, relawan dan aktivis Indonesia di Gaza-Palestina, mengkritik diamnya presenter Deddy Corbuzier. Padahal selama ini, Deddy dianggap menjadi salah satu public figure yang cukup berpengaruh atas isu apapun.
Tetapi sampai saat ini, kekasih model Sabrina Chairunnisa itu sama sekali tidak menggunakan media sosialnya untuk menyuarakan penderitaan rakyat Palestina. Padahal saat ini, rakyat Palestina terus-terusan menjadi korban kebrutalan tentara Israel.
Dia kerap menggunakan Instagram dan Podcast-nya untuk mengangkat persoalan apapun. Namun, untuk serangan Israel belakangan ini yang menyasar Masjidil Al Aqsa dan pemukiman di Gaza, Deddy tidak bersuara apapun.
Hal inilah yang membuat Muhammad Husein Gaza, yang selalu update kondisi di Palestina, membuat tulisan khusus untuk Deddy, yang diunggahnya di media sosial miliknya, Jumat (14/5).
“Yang saya hormati om @mastercorbuzier, saya melihat anda sebagai sosok inspiratif yang tidak pernah merasa tenang ketika anda mendengar dan melihat adanya kejanggalan dan ketidakadilan di sekitar anda,” tulis relawan Merc Indonesia ini.
“Anda selalu kritis terhadap berbagai isu yang sedang beredar luas, tragedi yang sedang terjadi lalu berusaha mencoba mencari solusi dan jalan keluar,” lanjutnya.
Dijelaskannya, saat ini 2,2 juta warga Palestina di Gaza sedang berada dalam pembantaian masal oleh pasukan penjajah. “Anak-anak dan wanita menjadi korban kebrutalan mereka,” sebutnya.
Diungkapkannya memasuki hari ke-4 serangan Israel, sudah 112 warga sipil Gaza terbunuh. 28 di antaranya anak-anak, 15 wanita dan 621 warga terluka.
“Dan sampai detik ini, saat saya merangkai tulisan ini, suara bom masih terdengar tanpa henti. dari tank-tank baja di perbatasan hingga jet-jet tempur yang dari udara terus melakukan serangan,” jelasnya.
Pria yang telah menikah dengan perempuan Palestina ini mengajak Deddy untuk bersuara. “Intinya sebagai sesama manusia dan seorang dengan aqidah yang sama, saya hanya ingin mengingatkan dan mengajak anda untuk ikut bersuara,” imbaunya.
Muhammad Husein Gaza menjelaskan, diamnya orang-orang atas penderitaan rakyat Palestina adalah kejahatan. “Mohon untuk tidak diam, karena diam nya kita adalah sebuah kejahatan,” tukasnya.
Sementara itu, data dari Kementrian Kesehatan Palestina, hingga hingga ada total 119 korban serangan Israel ke Palestina. Dimana, 31 anak-anak, 19 perempuan serta melukai 830 orang lainnya.
Serangan bom Israel telah menyasar wilayah West Bank 11 kali, Gaza 126 kali dan 1948 Territories satu kali. (pojoksatu/zul)