Menulis Itu Membaca

Selasa 11-05-2021,10:30 WIB

Oleh: Tri Mulyono*)

MENULIS itu membaca. Membaca apa saja. Membaca buku, membaca artikel, membaca koran, membaca makalah, dan membaca keadaan bisa dilakukan untuk menulis.

Soeseno (1984) menyebutkan bahwa menulis adalah membuat karya tulis berdasarkan tulisan, karangan, atau pernyataan gagasan orang lain. Tulisan itu bermacam-macam, seperti makalah, paper, skripsi, tesis, dan disertasi.

Artikel juga tulisan. Karangan itu bermacam-macam. Puisi termasuk karangan. Cerita pendek dan novek juga karangan. Termasuk naskah drama juga karangan. Yang dimaksud pernyataan gagasan orang lain adalah hasil wawancara.

Syafe’i (1994) menyebutkan tujuh pengertian membaca. Pertama, membaca merupakan bentuk pengembangan ketrampilan. Ketrampilan memakai kata-kata, kalimat-kalimat, paragraf-paragraf dalam bacaan sampai dengan memahami secara kritis dan evaluatif keseluruhan isi bacaan.

Kedua, membaca adalah kediatann visual. Serangkaian gerakan mata dalam mengikuti baris-baris tulisan termasuk membaca. Pemusatan penglihatan pada kata dan kelompok kata termasuk membaca. Melihat ulang kata dan kelompok kata untuk memperoleh pemahaman terhadap bacaan juga termasuk membaca.

Ketiga, kegiatan mengamati dan memahami kata-kata nyang tertulis dan memberikan makna terhadap kata-kata tersebut termasuk membaca. Semua itu dilakukan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yangtelah dipunyai pembaca.

Keempat, membaca adalah proses. Proses berpikir yang terjadi melalui  mempersepsi dan memaknai informasi. Membaca adalah memberikan makna terhadap segala yang tertulis.

Kelima, membaca adalah proses mengolah informasi oleh pembaca dengan memanfaatkan informasi dalam bacaan dan pengetahuan. Membaca adalah proses memperoleh informasi berdasarkan pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya yang relevan dengan informasinya.

Keenam, membaca adalah proses menghubungkan tulisan dengan bunyinya sesuai sistem tulisan yang digunakan.

Ketujuh, membaca adalah kemamampuan mengantisipasi makna terhadap baris-baris dalam tulisan. Membaca bukan hanya kegiatan mekanis, tetapi juga kegiatan menangkap maksud dari kelompok-kelompok kata yang membawa makna.

Yuliarti (2008: 27) di dalam bukunya yang berjudul Menjadi Penulis Profesional menyebutkan bahwa menjaring ide tulisan bisa dilakukan dengan sejumlah cara. Sejumlah cara dimaksud adalah banyak membaca, menjawab pertanyaan dari orang lain, berdiskusi dengan orang lain, dan peka terhadap lingkungan sekitar.

Banyak Membaca

Banyak membaca ditempatkan pada bagian yang pertama. Ini bukan kebetulan, tetapi karena banyak membaca merupakan persyaratan bisa menulis yang pertama.

Jika ada orang yang menulis pada umumnya karena tidak membaca. Banyak mahasiswa S.1 macet menulis skripsi, karena tidak banyak membaca. Tidak sedikit mahasiswa S.2 dan S.3 yang tertunda lulusnya, bahkan tidak bisa lulus, karena tidak banyak membaca.

Tags :
Kategori :

Terkait