Berkomentar Miring Atas Insiden KRI Nanggala-402, Anak Buah Jenderal Listyo Mengundang Kemarahan Prajurit TNI

Selasa 27-04-2021,13:32 WIB

Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 mengundang kesedihan banyak pihak. Namun, di tengah insiden itu, 
Anggota Polsek Kalasan Aipda Fajar justru tega berkomentar miring.

Akibatnya, puluhan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) geruduk Polsek Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Senin (26/4). Mereka datang meminta klarifikasi dari Fajar.

Dikutip dari Radar Jogja, para prajurit TNI AL marah lantaran Aipda Fajar membuat komentar miring tentang insiden tersebut.

Lewat akun Facebook bernama Fajarnnzz, Aipda Fajar mengunggah komentar negatif soal KRI Nanggala 402 dan 53 awaknya yang gugur.

“Terlalu banyak gaya para awaknya, apa mungkin keturunannya. Makanya krunya tenggelam,” tulis Aipda Fajar dalam bahasa Jawa.

Komentar miring polisi ini mendapat perhatian Bid Propam Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Propam Polda DIY langsung menangkap Aipda Fajar agar tidak terjadi gesekan antara TNI dan Polri.

Aipda Fajar Dinonaktifkan

Wakapolda DIY Brigjen Pol Raden Slamet Santoso menegaskan akan menindak oknum polisi tersebut.

Menurut Raden Slamet, Aipda Fajar tidak hanya dijerat kode etik tetapi juga UU ITE.

“Benar diamankan tadi malam langsung, penyidikan sudah berjalan, sedang diperiksa naik dari segi fisik dan kejiwaan. Karena belum tahu kejiwaannya seperti apa,” tegasnya ditemui di Kompleks Kantor Kepatihan Pemprov DIY, Senin (26/4).
 
Menurutnya, anak buah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo itu telah dinonaktifkan sambil menunggu proses hukum lebih lanjut.

Slamet berjanji penyidikan terhadap Aipda Fajar akan berlangsung secara terbuka.

Penyidikan awal dilakukan oleh jajaran internal Polda DIY. Tindakan ini sebagai langkah cepat pascaunggahan di sosial media. Sementara untuk pendalaman oleh Bareskrim dan Propam.

“Ini merusak hubungan instansi satu dengan yang lain yang sedang berduka. Unggahannya itu kemarin, nanti hasil pemeriksaan dari tim Siber dan Propam masih jalan,” katanya.

Terkait dugaan depresi, pihaknya tak ingin berspekulasi. Pastinya akan menjadi bahan penyidikan. Termasuk pemeriksaan kondisi kesehatan fisik dan psikis anggota polisi tersebut.
 
“Indikasi depresi kemungkinan iya, sampai umur sekian belum menikah. Kelahiran tahun 1980-an, tapi kami periksa dulu,” ujarnya.

Tags :
Kategori :

Terkait