Tindakan tegas harus segera dilakukan terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB). Pemerintah harus menerapkan operasi tempur dalam menumpas KKB.
Pengamat Intelijen Ridlwan Habib menyebut penembakan Kepala BIN Daerah Papua merupakan kasus yang sudah tidak bisa ditolelir lagi. Sudah saatnya penumpasan KKB melalui operasi tempur.
"Kelompok ini kecil, estimasi sekitar 25 orang, dapat dilumpuhkan jika satuan tempur TNI dikerahkan," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/4).
Menurutnya, satuan tempur yang ada di wadah Satgas Menangkawi yang melakukan operasi penegakan hukum.
"Kita tidak dalam status berperang dengan KKB, mereka itu gerombolan kriminal bersenjata, bukan institusi militer resmi, pengacau saja," ujarnya.
Dia menilai penembakan Kepala BIN Daerah Papua Brigjen I GST P Danny Nugraha karena KKB marah akibat Beoga dapat dipulihkan aparat penegak hukum.
"Mereka menyerang petugas agar situasi terus menerus mencekam," ujarnya.
Dia berharap segera ada operasi terbatas menyelesaikan gangguan keamanan di Beoga. "Semoga gugurnya Bang Danny menjadi yang terakhir di Papua dan rakyat Papua kembali bisa beraktivitas dengan normal tanpa gangguan KKB, " ujarnya. (gw/zul/fin)