Perbuatan cabul terhadap pelajar lelaki berinisial FU, 16, diduga dilakukan seorang biduan dangdut berinisial DAP, 28.
Pencabulan itu dilakukan tiga kali selama FU bersama DAP. Pertama, di rumah terlapor di Perumahan Asabri Kecamatan Kanigaran. Kedua, di indekos terlapor di Kelurahan Ketapang Kecamatan Kademangan. Ketiga, di Asabri lagi.
“DAP ini asli Tulungagung. Dulu sempat ngekos di Muneng. Tapi, entah perkara apa, infonya diusir. Sehingga, menempati rumah keluarganya di Asabri. Tapi, juga ngekos di Ketapang, namun jarang ditempati,” tutur korban.
Korban menduga, perbuatan melawan hukum itu dilakukan karena DAP ingin awet muda.
Pernyataan itu disampaikan FU ketika ditemui di rumahnya di Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo, Kamis (22/4).
Didampingi ayahnya, SA, 57, FU mengaku tidak begitu sadar ketika diajak berhubungan intim oleh DAP.
“Kayak ada ilmu-ilmu gitu. Saya kurang sadar. Apalagi ditambak minum miras (minuman keras) sebelum masuk kamar,” ujar FU dikutip dari Pojoksatu.
Ia mengaku mendapatkan informasi, DAP memang mengincar perjaka sebagai korban. Berhubungan intim dengan perjaka, dipercaya akan awet muda.
Sebelum berhubungan, menurut FU, ada semacam ritual yang dilakukan DAP. Keduanya saling menggigit jari.
Dalam praktiknya, DAP menggigit jari jempol dan telunjuk milik FU. Sedangkan FU, diminta mengigit jari jempol, telunjuk, dan kelingking milik DAP.
“Jari tangan kanan saya digigit olehnya dan tangan kanannya diminta digigit saya. Katanya, hal itu membuat awet muda. Tapi, itu dilakukan untuk perjaka. Sakit sih, tapi karena terpengaruh miras, jadi rasa sakitnya tidak begitu,” ujar FU.
Kakak FU, Sg, 29, mengatakan, keluarganya tidak terima dengan perlakuan DAP. Karenanya, pihaknya melaporkannya ke kepolisian.
“Ini ngasih pembelajaran yang tidak baik ke adik saya. Makanya keluarga tidak terima dan melapor,” katanya. (Pojoksatu/ima)