Setelah kurang lebih satu bulan mendapatkan perawatan di RSUD Brebes, R (16) korban penyiraman air keras dipulangkan. Korban yang dirawat sejak 18 Maret lalu itu sudah mulai membaik.
Informasi yang dihimpun di lapangan, R dan keluarganya tiba di rumah sekitar pukul 15.00 diantar mobil ambulans. Setelah dipulangkan, korban akan mendapatkan perawatan di rumah oleh tim medis.
"Alhamdulilah R sudah diperbolehkan pulang. Jadi, nanti perawatan akan dilakukan di rumah oleh tim medis dari puskesmas," kata Arif Budiman, selaku warga yang mendampingi keluarga korban penyiraman, Jumat (16/4).
Diungkapkannya, untuk keperluan bahan medis seperti kain kassa dan obat-obatan lainnya sudah disediakan oleh pihak rumah sakit. Saat ini, kondisi luka dan psikologis korban sudah membaik. Korban R hanya akan menjalani masa pemulihan dengan perawatan di rumahnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Brebes dr Rasipin melalui Kepala Ruangan Cempaka tempat R dirawat, Nur Adarina mengungkapkan, R telah menjalani operasi skin graft atau penutupan luka bakar yang menganga dengan cara mengambil jaringan kulit di bagian paha untuk kemudian ditempelkan pada luka menganga di bagian wajah dan tangan.
"Kondisi psikologi sudah membaik setelah ditangani psikolog juga. Kebetulan pasien ini juga ada semangat untuk sembuh jadi traumanya tidak begitu parah," katanya.
Setelah diperbolehkan pulang dari RSUD Brebes, lanjut Nur Adarina, korban akan menjalani perawatan di rumahnya. Petugas medis dari RSUD Brebes akan mendatangi rumah R untuk melakukan perawatan dan pemantauan perkembangan luka R.
Selanjutnya, perawatan akan dilakukan oleh petugas medis dari puskesmas terdekat.
"Pasien R ini tiga kali masuk ruang operasi. Yang pertama untuk operasi skin graft, dan selanjutnya untuk mengganti kain kassa. Penggantian kain kassa dilakukan di ruang operasi karena pasien harus dibius total, mengingat lukanya yang cukup parah," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Direktur RSUD Brebes dr Rasipin mengungkapkan, korban R mengalami luka bakar kurang lebih 30 persen, yakni di kedua tangan, punggung, wajah bagian kanan, dan sebagian paha. Bahkan korban perlu ditangani dengan bedah plastik.
Untuk menangani korban penyiraman ini, pihaknya menyiapkan lima dokter spesialis.(ded/ima)