Ombudsman Republik Indonesia (ORI) mengungkap hasil inevstigasi atas kebakaran yang terjadi di kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Anggota Ombudsman RI Hery Susanto menjabarkan berdasarkan hasil temuan pihaknya, kilang tersebut ternyata sudah pernah terbakar sebanyak tiga kali.
"Kilang minyak Balongan sudah tiga kali terbakar," ujar Hery dalam konferensi pers yang dilakukan secara daring, Jakarta, Rabu (14/4).
Selain itu, Hery mengungkapkan bahwa warga sekitar sempat mencium aroma menyengat dari kilang minyak Pertamina tersebut. Disinyalir bau menyengat itu berhubungan dengan peristiwa kebakaran.
"Keluhan masyarakat pada saat sebelum kejadian kebakaran kilang minyak tersebut tidak direspon oleh PT Pertamina dan tidak ada keterbukaan informasi mengenai kondisi kilang minyak Balongan PT Pertamina pada saat sebelum kejadian yang dialami," kata Hery.
Ombudsman menemukan belum adanya mekanisme mitigasi bencana karena gagal teknologi yang dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu.
"Tidak ada mekanisme mitigasi bencana karena gagal teknologi yang berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Indramayu," kata Hery.
"Data menyebutkan, peristiwa kebakaran dan meledaknya tangki Pertamina Balongan ini berdampak terhadap setidaknya 2.788 rumah warga sekitar dan telah diverifikasi sebanyak 1.313 rumah," imbuhnya.
Ombudsman mendorong agar PT Pertamina dan PT Kilang Pertamina Internasional agar segera menyelesaikan investigasi penyebab kebakaran tersebut dan menyampaikan kepada publik.
“Hal ini perlu melibatkan Bareskrim Polri untuk melakukan investigasi lebih lanjut,” tegas Hery. (riz/zul/fin)