Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Tegal, Jasri Umar SH dijadwalkan akan diperiksa Tim Pengawas Kejaksaan Agung (Kejagung) RI di Kejaksaan Tinggi Semarang, Kamis (8/4) hari ini.
Permintaan keterangan ini terkait dugaan kasus penerimaan fee proyek di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Kardinah Tegal. Selain itu juga dugaan memiliki istri simpanan yang dikontrakan di sebuah perumahan mewah di Kota Tegal.
Dikonfirmasi di kantornya, Jasri Umar enggan memberikan keterangan. Melalui ajudannya, Kajari mempersilakan Kasi Intel untuk memberikan penjelasan kepada awak media.
''Tadi perintah Bapak Kajari, rekan-rekan wartawan diminta konfirmasi ke Pak Ali (Kasi Intel, Red.) saja. Jadi, silakan hubungi dan komunikasi dengan beliau,'' kata Ajudan Kajari, Rilo.
Kasi Intel Kejari Kota Tegal Ali Muhktar SH mengakui memang benar Kajari mendapatkan undangan pemeriksaan tim kejagung, Kamis (8/4) hari ini, di Semarang.
''Sesuai jadwal akan diperiksa penyidik pengawas dari Kejagung yang berjumlah tiga orang.Proses pemeriksaannya berlangsung di Kantor Kejati Jawa Tengah,'' jelasnya.
Sebelumnya, Rabu (7/4) kemarin, tiga orang kembali menjalani pemeriksaan. Ketiganya adalah Kepala Disperkim Kota Tegal, Eko Setiawan; Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemkot Tegal, Heru Prasetyo; dan Damayanti (rekanan).
Ali mengaku belum tahu persis pimpinannya diperiksa terkait perkara apa. Dia hanya tahu ada surat pemanggilan pemeriksaan. "Tim Kejagung bilang ke saya, tolong Pak Ali sampaikan. Ya kami sampaikan. Kami hanya dapat perintah menyerahkan surat panggilan. Itu saja," jawabnya singkat.
Ali menegaskan dia tidak mengetahui soal dugaan pimpinannya menerima uang fee proyek Rp180 juta seperti yang dilaporkan GNPK RI ke Kejagung. Ali juga tak tahu terkait dugaan pelanggaran kode etik, sehingga Kajari dilaporkan mempunyai istri simpanan di Kota Tegal.
"Saya tidak tahu beliau punya istri simpanan, di mana lokasinya, dan profesinya apa? Karena saya tidak pernah melihat orangnya," ungkapnya. (gus/wan/zul)