Salah satu sekolah di Kota Tegal yang menjadi piloting mulai melaksanakan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di masa pandemi Covid-19 pada Senin (5/4) pagi. Sebelum dibuka, dinas terkait melakukan pengecekan kesiapan pelaksanaan PTM.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal Ismail Fahmi mengatakan, sekolah rintisan atau ujicoba, harus memenuhi 100 persen indikator penerapan protokol kesehatan. Hal itu sesuai pedoman pengawasan dan pembinaan protokol kesehatan bagi satuan pendidikan yang diterbitkan Kemenkes RI.
"Kemudian memperoleh penilaian SIAP daftar periksa kesiapan sekolah dalam PTM dari tim verifikasi, visitasi dan kesiapan sekolah kabupaten kota atau cabang dinas," katanya.
Setelah itu, kata Fahmi, mendapatkan izin dari orang tua atau wali peserta didik, mendapatkan izin gugus tugas kabupaten atau kota. Selanjutnya, harus mendapatkan izin pemerintah daerah.
Menurut Fahmi, untuk piloting SMP, pengecekan sudah selesai dilakukan dinas kesehatan. Kemudian beberapa catatan juga sudah dilengkapi.
"Semua pengecekan dari dinkes sudah selesai, beberapa catatan sudah dilengkapi. Untuk piloting SMP sudah siap dan kemarin sudah dicek," katanya.
Fahmi mengungkapkan, untuk pelaksanaan PTM, sekolah piloting harus menerapkan protokol kesehatan di satuan pendidikan secara ketat. Kemudian melaksanakan uji coba PTM bertahap serta terbatas.
"Setelah itu mengatur jarak tempat duduk minimal 1,5 meter. Kantin tidak buka dan melakukan kombinasi pembelajaran serta bekerjasama dengan fasyankes. Terakhir semua tenaga pendidik sudah divaksinasi," jelasnya.
Fahmi menambahkan, dalam pelaksanaannya, dalam satu hari akan berlangsung 4 jam tatap muka. Dengan ketentuan, masing-masing jam lamanya 30 menit.
Kepala SMP Negeri 1 Tegal Listiana Kusuma Wardhani mengatakan, pihaknya sudah siap untuk melakukan uji coba sekolah rintisan PTM. Kegiatan akan diikuti 110 peserta didik dari kelas 7 yang dijadikan 8 rombel.
"Setiap kelas itu terdiri dari 15 siswa," kata Listiana. (muj/ima)