Lewat kanal YouTube-nya, Close the Door Corbuzier Podcast bertajuk TERORIS GOBLOK INDONESIA!!, artis kondang Deddy Corbuzier angkat bicara terkait insiden terorisme yang terjadi beberapa hari ini.
Ia secara terbuka menyerukan untuk melawan radikalisme dan terorisme.
“Anda apapun agamanya, mau Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Budha maupun Konghucu kita harus berani ngomong untuk melawan orang-orang yang suka ngomong, toanya besar, bicara di mana-mana, mengkafir-kafirkan semua orang di luar apa yang dia yakini yang akhirnya membuat orang-orang bodoh seperti tadi (pelaku teror) percaya harus memusuhi agama lain atau percaya harus memusuhi orang lain. Itu yang harus kita lawan,” tegas Deddy Corbuzier dikutip dari fajar.co.id, pada Kamis (1/4).
Ucapannya menanggapi rentetan serangan teror yang melanda negeri ini. Setidaknya telah dua kali terjadi dalam sepekan ini.
Aksi bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar usai ibadah Minggu Palma 28 Maret 2021 yang mengakibatkan dua orang pelaku bom bunuh diri tewas serta 20 orang lainnya di sekitar lokasi luka-luka.
Disusul berselang tiga hari kemudian seorang perempuan muda, masih 25 tahun, sendirian menerobos Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri), mencoba menembak petugas di pos jaga, hingga akhirnya terpaksa ditembak mati oleh polisi, pada Rabu, 31 Maret 2021.
Ia berseru untuk tidak hanya diam dan menjadi penonton atas kondisi memprihatinkan ini. Melalui opini dan wacana yang baik, bangsa ini harus menunjukkan perlawanan terhadap pelaku teror tersebut.
“Opini-opini kita harus dikeluarkan. Karena kalau begini terus, Indonesia mau jadi apa. Jalan nggak nyaman, beragama tidak tenteram. Jadi saya mengajak, yuk teman-teman artis atau selebriti yang bisa bicara. Bicaralah tentang NKRI, bicaralah tentang persatuan,” seru sang mentalis.
Ia mencontohkan, jika dalam keseharian menemukan oknum-oknum yang tiba-tiba mau mengadu domba, lawanlah dengan wacana. Jangan cuma diam saja.
Termasuk kepada para selebgram yang memiliki jutaan pengikut di media sosial untuk mau bereaksi menyerukan perlawanan. Jangan takut. Mereka menjadi merajalela karena mereka tahu bangsa ini takut. Thats the only thinks happen!
“Orang yang nge-bully kita karena mereka tahu kita tidak akan melawan balik, kita takut. Nggak usah dengan perang angkat senjata. Hanya dengan opini-opini kita mempersatukan bangsa Indonesia. Itu aja kok,” ajaknya lagi.
Ia juga meminta jangan cuma diam terus komentar. Kalau ada pemuka agama yang menghakimi orang, mengkafir-kafirkan orang, atau seruannya yang tidak sesuai dengan NKRI, lawanlah dengan opini-opini yang waras.
“Kalau ngga kita lawan, anak cucu kita mau hidup dimana. Mau seperti apa negeri kita. Nggak bisa diam begini,” pungkas Deddy. (endra/fajar/ima)