Pengambilalihan paksa kepemimpinan Demokrat di tengah adem ayem tumbuh suburnya regenerasi adalah sebuah tindakan pengrusakan.
Hal ini seperti dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon, Minggu (21/3).
Ia menyesalkan, kader senior bukan malah mengayomi yang muda tapi justru mengobok-obok partai dari dalam.
Indikasi kesuksesan kaderisasi di Demokrat, menurut Jansen adalah kasus korupsi mulai menjauh, komunikasi antartingkatan kader berjalan sangat efektif di bawah kendali kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Lagi bagusnya partai tumbuh, sukses lakukan regenerasi, kasus korupsi mulai jauh, konsolidasi lagi enak-enaknya dll, ehh para pemain tua generasi penikmat ini muncul merusak,” celoteh Jansen di akun Twitter-nya, Minggu (21/3).
Tidak hanya merusak harmonisasi antarkader dan organisasi, Jansen juga menyesalkan ‘pemain tua’ tersebut membegal kepemimpinan yang sah. Ia bahkan menyindir pemain tua itu bahkan mencalonkan ketua PSSI saja kalah.
“Bawa begal dr luar lagi. Iya kalau tadi kelasnya mirip Lionel Messi, ini nyalon ketua PSSI aja kalah,” sindirnya dikutip dari Fajar.
Cuitan Jansen disambut beragam komentar warganet. Mereka menilai para pemain tua ingin cari panggung kekuasaan karena telah terlalu lama jauh dari lingkaran jabatan.
“Maklum Para Pemain Tua lagi cari Panggung, bosan selalu di luar lingkaran kerajaan, dan berharap jika berhasil mendapatkan jabatan, minimal Komisaris BUMN lah. Miris banget Tua Bangka ga punya Otak Semua,” ketus @maliq***.
Diketahui, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal Purn Moeldoko resmi dikukuhkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025 dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang digelar di The Hill Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3).
Moeldoko terpilih aklamasi mengalahkan Marzuki Alie, setelah nama keduanya diajukan peserta KLB dalam sidang yang dilakukan. Pimpinan sidang, Jonny Allen membacakan voting, dukungan peserta KLB lebih banyak diberikan kepada Moeldoko.
Sehingga dengan keputusan tersebut maka Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mereka nyatakan sebagai Ketum demisioner. (endra/fajar)