Tagar #MundurlahPakLurah Trending Twitter, Warganet:Terlalu Lama Berkuasa Penjara Akan Dipenuhi Tahanan Politi

Sabtu 13-02-2021,14:23 WIB

Usai ramai dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang minta dikritik, sejumlah isu nasional ramai diperbincangkan pengguna media sosial Twitter. 

Banyak warganet menilai, keinginan Jokowi mendapat kritik dari masyarakat tak akan terlaksana.

Isu-isu tersebut bahkan terangkum di dalam satu tanda pagar (tagar) #MundurlahPakLurah yang masuk kategori trending.

Dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL hingga pukul 10:26 WIB, Sabtu (13/2), pengguna Twitter yang menggunakan tagar #MundurlahPakLurah sudah sebanyak 3.211 Tweets.

Salah satu isu yang diangkat oleh pengguna Twitter adalah terkait tudingan terhadap Eks Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Din Syamsuddin.

Pengguna Twitter @SulisWidjaya, meng-upload sebuah pemberitaan nasional yang mengutip pernyataan Sekretaris PP Muhammadiyah Prof. Abdul Muti, yang menyatakan Din Syamsuddin Kritis Itu Bagian dari Panggilan Iman dan Tanggung Jawab Kebangsaan.

"Betul, orang waras melihat ketidakadilan pastinya berteriak," cuit Sulis Widjaja.

Isu lainnya yang tengah hangat diperbincangkan penguna Twitter yaitu terkait kritik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) kepada Presiden Joko Widodo yang menginginkan kritik dari masyarakat.

"Pak JK: Bagaimana caranya mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi. Kudu Jadi Cebong?" cuit pemilik akun Twitter @Ravenger1924 (Hudzaifah).

Isu serupa turut disampaikan pemilik akun Twitter @Yulie456950 (Khamila). 

Dia mengungkap realitanya, orang yang mengkritik pemerintah justru berujung pada penangkapan. Sebagai contoh, Khamila memposting dua gambar tokoh deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat, yang dipenjara karena menyampaikan kritik ke pemerintah.

"Andai saja Rezim ini serius minta dikritik, tak kan sampai kedua tokoh ini tidur di balik jeruji besi. #MundurlahPakLurah, Jika terlalu lama berkuasa penjara akan dipenuhi tahanan politik," cuit Khamila. (rmol.id/ima)

Tags :
Kategori :

Terkait