Nama mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman disebut-sebut terkait jaringan terorisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi ke ISIS. Polri pun kini tengah mendalami informasi tersebut.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan pihak Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri tengah mendalami keterkaitan Munarman dengan jaringan teroris JAD. Sebab, Munarman disebut-sebut menghadiri pembaiatan para simpatisan FPI kepada ISIS di Makassar, Sulawesi Selatan 2015 lalu.
"Masih menunggu kerja dari Densus 88. Namun, siapa pun yang terlibat dalam tindak pidana pasti akan dimintakan pertanggungjawaban hukumnya," katanya, Jumat (5/2).
Nama Munarman muncul dari video pengakuan salah satu terduga teroris. Munarman disebut pernah hadir dalam latihan fisik atau idad anggota JAD Makassar.
"Apabila yang bersangkutan ada keterlibatan, tentunya Densus 88 akan proses sesuai peraturan perundang-undangan," ujarnya.
Diketahui, pada Kamis (4/2), Densus 88 Antiteror Polri menerbangkan 26 tersangka teroris dari Gorontalo dan Makassar ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Teroris yang berasal dari Gorontalo sebanyak tujuh orang dan 19 dari Makassar.
Kelompok Gorontalo ini dikenal dengan Ihwal Pakuato yang merupakan jaringan JAD yang berafiliasi ke ISIS. Begitu pula, kelompok teroris Makassar merupakan jaringan JAD. Belasan teroris yang ditangkap di Makassar ini juga diketahui merupakan anggota FPI Makassar.
"Sebanyak 19 teroris yang tertangkap di Makassar, semua terlibat atau menjadi anggota FPI di Makassar. Mereka sangat aktif dalam kegiatan FPI di Makassar," terang Rusdi.
Belakangan beredar sebuah video di media sosial yang berisi rekaman pernyataan salah satu anggota teroris JAD yang juga simpatisan FPI bernama Ahmad Aulia (30) yang ditangkap di Makassar.
Di video itu, Ahmad mengaku menghadiri baiat massal untuk menjadi simpatisan ISIS pada tahun 2015. Ahmad menyebut upacara pembaiatan itu turut dihadiri eks Sekretaris Umum FPI Munarman.
Menanggapi hal tersebut Munarman dengan tegas membantah tudingan Ahmad Aulia. Dia pun mengaku tak mengenal Ahmad Aulia. "Enggak kenal saya," katanya.
Dia mengaku memiliki saksi dari pihak FPI Makassar yang mengetahui persis kehadirannya di Makassar. "Ada di penjelasan Agus Salim sebagai saksi," katanya.
Tak hanya Munarman, Habib Rizieq Shihab juga merespon pengakuan Aulia. Rizieq yang saat ini mendekam di tahanan Bareskrim mengirimkan pesan melalui Eks Sekretaris Bantuan Hukum DPP FPI Aziz Yanuar.
"Hasbunallah wa nikmal wakiil (cukuplah ALLAH sebagai penolong kami)," ungkap Aziz.
Azis menyebut, Habib Rizieq juga menyampaikan agar tetap bersabar atas badai fitnah dan tuduhan terhadap FPI. Terlebih saat ini FPI sudah dibubarkan pemerintah.