Penyebab kematian Rahmatia Dg Pati didalami. Polisi lakukan autopsi setelah mendapat persetujuan dari pihak keluarga korban.
Autopsi dilakukan di RS Bhayangkara Makassar. Proses ini akan menjadi bukti kuat untuk mengungkap penyebab kematian perempuan berusia 47 tahun itu.
"Pihak keluarga sempat menolak dilakukan autopsi. Setelah penyidik memberikan pemahaman, akhirnya keluarga korban sepakat agar dapat mengungkap penyebab kematian. Kemungkinan besok atau lusa sudah ada hasil autupsinya," kata Kasubag Humas Polres Gowa AKP M Tambunan, Selasa (2/2) kemarin.
Sembari menunggu hasil autopsi lanjutnya, penyidik juga masih mengambil keterangan tambahan ke sejumlah saksi. Termasuk ayah korban. "Sejauh ini sudah ada lima saksi yang dimintai keterangan," imbuhnya.
Jazad Rahmatia ditemukan membusuk di dalam sumur berdiameter sekitar 60 sentimeter. Wajahnya tercelup ke dalam air. Sumur itu hanya berjarak sekitar 20 meter dari kediaman korban di di Pammantoang, Lingkungan Kalase'rena, Kelurahan Kalase'rena, Kecamatan Bontonompo, Gowa.
Rahmatia yang belum menikah, tinggal berdua bersama ayahnya Banu B (71). Sebelum ditemukan tewas mengenaskan, ia sudah cekcok dengan ayahnya. Kata Banu, anaknya depresi karena tak kunjung menikah.
Rahmatia terhitung tak lagi berada di rumahnya sejak Rabu, 27 Januari 2021 sekitar pukul 16.00 WITA. Ia ditemukan oleh tetangganya, Sumiati Dg Ngasi (35) yang sedang mencari rebung di sekitar lokasi penemuan jazad korban, Senin, 1 Februari.
Pakar Kriminolog Prof Heri Tahir mengatakan, penyelidikan memang sangat penting untuk mengungkap motif kematian Rahmatia. Selain langkah autopsi, pemeriksaan saksi lebih mendalam perlu dilakukan.
"Karena yang penting dipastikan, apakah yang bersangkutan punya masalah pribadi dengan orang lain. Atau yang bersangkutan ada gangguan jiwa. Semua ini perlu penyelidikan dan pemeriksaan saksi," kata guru besar Universitas Negeri Makassar itu.
Dari keterangan awal ayah korban lanjutnya, masih perlu didalami. Sebab, ada pertengkaran antara keduanya. Selain itu, apakah ayah korban sudah melapor ke warga atau pihak kepolisian sebelumnya karena anaknya tak kunjung pulang.
Situasi ini bebernya, perlu diungkap lebih mendalam lagi untuk mengungkap kasus penemuan mayat ini. "Ayahnya harus diperiksa secara intensif termasuk keluarga terdekat. Ayahnya perlu ada kecurigaan," imbuhnya. (ans/zul)