Curah Hujan di Kabupaten Tegal Tinggi, Tujuh Sungai Dipantau Intensif

Senin 01-02-2021,07:40 WIB

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal mengintensifkan pemantauan sungai yang rawan meluap di wilayah Kabupaten Tegal. Melalui pantauan dengan memaksimalkan kinerja relawan di lapangan, akan memudahkan pola penanganan pascabanjir.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Jaenal Dasmin menyatakan, pantauan dengan zoom meeting dan roll call melalui komunikasi radio ini sangat efektif. Untuk mempercepat kinerja relawan penanggulangan bencana. Intentitas hujan dalam beberapa hari ke depan diprediksi masih tinggi. Sehingga perlu dilakukan monitoring, khususnya di wilayah yang dialiri aliran sungai di Kabupaten Tegal.

“Dengan monitoring aliran sungai, kami bersama tim akan mudah dan cepat bertindak jika ada daerah yang terimbas luapan air sungai," ujarnya, Sabtu (30/1) lalu.

Dari data yang dia miliki, potensi luapan air sungai di wilayah Kabupaten Tegal saat curah hujan turun dengan intensitas tinggi tersebar di beberapa titik. Pendangkalan sungai menjadi penyebab meluapnya air ke permukiman warga ketika turun hujan dengan intensitas tinggi.

"Sungai yang kami pantau diantaranya Sungai Kalirambut, Sungai Lohgeni di Desa Wotgalih Kecamatan Jatinegara, Sungai Cacaban, Sungai Gung, Sungai Sirawak Dampyak, Sungai Kemiri Desa Kupu Dukuhturi, dan Sungai Pondoh yang mengalir ke Sungai Pemali," cetusnya.

Saat ini, lanjutnya, banyak kondisi sungai yang sudah mengalami pendangkalan dan perlu dilakukan normalisasi. Pihaknya sedikit menyayangkan normalisasi yang sempat dilakukan di Sungai Kemiri di Desa Kupu yang kini kondisinya kembali penuh dengan limbah bambu.

Dia meminta pemerintah desa yang daerahnya dilewati aliran sungai. Untuk mengingatkan warganya agar tidak membuang sampah di bantaran sungai.

“Ini berdampak pada tersumbatnya aliran sungai ke hulu dan memicu melimpahnya air sungai ke permukiman warga," ungkapnya. (her/gun/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait