Penataan wajah kota menjadi salah satu program prioritas Pemkot Tegal. Koridor Jalan Pancasila dan Alun-alun Tegal direvitalisasi untuk mempercantik Kota Metropolis.
Sayangnya, di sekitar kawasan tersebut masih terdapat tempat yang dinilai menimbulkan kesan kumuh. Yakni, di ujung selatan Jalan Kolonel Sudiarto.
Sejak dibongkar Maret 2020, puing-puing bangunan yang ada belum dirapikan.“Ada bangunan yang dibongkar dan sampai hari ini terdapat puing-puing yang menimbulkan kesan kumuh. Sehingga, tampak kontras di wilayah strategis, jantung Kota Tegal,” kata Anggota Komisi III DPRD Kota Tegal Rachmat Rahardjo di Komplek Gedung Parlemen, Jalan Pemuda, Senin (25/1).
Disebut strategis karena daerah tersebut merupakan pintu masuk ke Kota Tegal, mengingat berada persis di seberang Stasiun Tegal. Dalam penataan wajah kota, menurut Rachmat, Pemkot perlu berkoordinasi dengan PT KAI, termasuk untuk kantong parkir kendaraan roda empat di Lapangan PJKA, yang rumputnya mulai meninggi dan sarprasnya kurang memadai.
“Butuh dukungan PT KAI untuk menata wajah kota,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera, yang juga sempat mempertanyakan ini kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tegal dalam Rapat Kerja Komisi III.
Dalam Rapat Kerja tersebut, Dishub menyebut berdasarkan informasi yang diterima, di lahan yang terdapat puing-puing menjadi sengketa, karena ada gugatan dari warga.
Sehingga, tindaklanjutnya masih menunggu. Dishub juga perlu memastikan kegiatan merapikan menjadi kewenangan Dishub atau Badan Keuangan Daerah Kota Tegal.
Sementara untuk tempat parkir kendaraan roda empat di kawasan Jalan Pancasila dipersilakan di Lapangan PJKA, di sebelah selatan Taman Pancasila. Inidikarenakan Dishub masih mencari lahan untuk parkir kendaraan roda empat. Sedangkan untuk parkir kendaraan roda dua direncanakan di Lapangan Kantor PDAM, di dekat Menara Waterleideng. (nam/wan/zul)