Bupati merasa prihatin dengan banyak ditemukannya warga yang mengabaikan protokol kesehatan. Hal ini dikatakan Bupati Tegal Umi Azizah saat menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Alun-Alun Hanggawana Slawi.
Dalam sidak itu, dirinya menemukan sejumlah pengunjung yang tidak memakai masker. Bahkan mereka juga masih mengabaikan protokol kesehatan dengan adanya kerumunan massa. Saat melihat itu, bupati sangat prihatin. Balita juga diajak ke ruang terbuka hijau, padahal rentan dengan penularan Covid-19.
"Balita juga ada yang masuk ke area. Padahal, balita rentan dengan penularan Covid-19," katanya.
Dirinya sengaja menggelar sidak secara berkala untuk mengecek kepatuhan mereka. Baik para petugas dari Satpol PP, dishub, paguyuban, petugas parkir maupun masyarakat pengunjung. Sejauhmana mereka dalam menerapkan protokol kesehatan ini. Namun sayangnya, prokes belum diterapkan secara maksimal.
"Ternyata memang belum maksimal. Nanti akan kami koordinasikan dengan dinas terkait," tambahnya.
Kendati Kabupaten Tegal tidak termasuk dalam daerah yang menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), lanjut Umi Azizah, bukan berarti masyarakat Kabupaten Tegal dapat bebas melaksanakan kegiatan.
Masyarakat harus tetap patuh protokol kesehatan dengan menerapkan 3M secara ketat termasuk jika berkunjung ke area publik seperti Alun-alun Hanggawana.
Kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan adalah kunci utama. Pandemi Covid-19 ini merupakan tanggung jawab bersama.
"Keselamatan nomor satu dan ekonomi harus tetap berjalan. Jika tidak patuh dalam menerapkan protokol kesehatan maka jumlah penderita Covid-19 di Kabupaten Tegal bisa bertambah. Imbasnya bisa saja PPKM berlaku di sini dan itu yang tidak inginkan," tambahnya. (guh/ima)