40 staf RSUD Cilacap di antaranya tenaga kesehatan (nakes), manajemen, dan staf umum dikabarkan terkonfirmasi positif covid-19. Akibatnya pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit pelat merah itu sempat terganggu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Griya Dewi membenarkan kabar tersebut ketika dikonfirmasi. Staf yang terkonfirmasi positif tersebut menyebar di sejumlah bagian, di antaranya di bidang rekam medik dan manajemen.
"Ya betul (40 nakes RSUD positif). Tetapi tidak ngumpul di satu bidang, tersebar," ungkapnya, Selasa (19/1).
Meski demikian, pihaknya memastikan pelayanan kepada masyarakat dan pasien tetap berjalan normal. "Pelayanan masih bisa dilaksanakan dengan baik," imbuh Pramesti yang juga Plt Direktur Utama RSUD Cilacap.
Pramesti menambahkan, pasca 40 staf RSUD Cilacap terkonfirmasi positif covid-19, RSUD Cilacap memang sempat membatasi jam pendaftaran sampai pukul 10.00. "Tetapi sekarang kelihatannya sudah biasa lagi. Sudah ada pengaturannya," jelasnya.
Dijelaskan, di RSUD Cilacap terkait pelayanan masyarakat sudah diatur, tidak semua dilakukan rawat jalan. Karenanya, meski banyak staf positif, pelayanan tetap bisa berjalan normal.
"Karena yang positif tersebar di beberapa bidang, jadi pelayanan tetap bisa diatur dengan normal," terangnya.
Selain banyak stafnya yang terkonfirmasi, tempat tidur untuk pasien covid-19 di RSUD Cilacap juga terus menipis. Dari sebanyak 125 tempat tidur untuk pasien covid-19 telah terisi 90 pasien saat ini, atau tersisa 35 tempat tidur.
Kondisi ini bahkan sempat membuat IGD RSUD tidak menerima pasien covid-19. (nas/zul)