Untuk mengecek kesiapan vaksinasi bagi tenaga kesehatan yang akan dilakukan serentak pada Kamis (14/1) besok, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkeliling ke sejumlah fasilitas kesehatan Kota Semarang, Rabu (13/1).
Dua faskes dikunjungi Ganjar di Kota Semarang, yakni Puskesmas Pandanaran dan RSUD Wongsonegoro. Di dua tempat itu, Ganjar melihat persiapan sudah matang dilakukan.
Mulai penyediaan mekanisme antrean, meja pendaftaran, alat pengecekan kesehatan, tempat vaksinasi hingga ruang tunggu apabila terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
"Kalau persiapannya saya lihat sudah siap, tadi kadinkes kota dan kadinkes provinsi sudah kerja sama dengan sejumlah puskesmas dan rumah sakit. Kalau dari sisi prosedur, saya kira tidak sulit karena mereka sudah berpengalaman. Ini kan sebenarnya sama dengan saat kita melakukan imunisasi pada anak-anak, jadi tidak terlalu sulit," kata Ganjar.
Ganjar juga memastikan bahwa sistem vaksinasi sudah dibangun dengan baik. Siapa-siapa yang mendapatkan vaksin, telah terdaftar secara online melalui aplikasi yang ada. Mereka akan mendapatkan barcode lengkap dengan tempat vaksinasi dan jam pelaksanaannya.
"Sistemnya sudah dibangun dengan baik, pertitik yang melakukan vaksinasi, jumlahnya dibatasi kira-kira 3 kali 15 orang perhari. Jadi, sehari hanya sekitar 45 orang," jelasnya.
Ganjar berharap, dengan cara itu maka vaksinasi tahap pertama untuk tenaga kesehatan dapat berjalan dengan baik. Ia juga berharap ada percepatan agar para tenaga kesehatan lebih tenang dan percaya diri saat bekerja.
"Tapi meski vaksin sudah ada, tidak berarti protokol kesehatan mlempem ya. Jangan sampai, tetap protokol kesehatan mesti ketat," imbuhnya.
Ganjar juga meminta dukungan dari masyarakat terkait suksesnya program vaksinasi. Tidak boleh ada keraguan, karena MUI sudah menerbitkan sertifikasi halal dan BPOM sudah menyampaikan bahwa vaksin sudah oke.
"Jadi tidak ada yang perlu diragukan. Bahkan hari ini, presiden sudah divaksin, saya lihat listnya ada tokoh agama, pejabat, TNI Polri, artis juga ada. Kita tunjukkan bahwa kita siap melaksanakan vaksinasi. Tidak boleh ada yang ragu, tidak boleh ada yang mendistorsi ini karena ini tidak hanya sekedar kepentingan individu, melainkan bangsa dan negara. Jadi semua harus ikut," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam menerangkan, sebanyak 18.000 lebih tenaga kesehatan akan divaksin pada tahap pertama ini. Mereka akan divaksin di sejumlah layanan kesehatan yang telah disiapkan.
"Pelaksanaannya di 37 puskesmas, 19 rumah sakit dan 1 balkesmas. Untuk persiapannya, hari ini kami mulai distribusikan vaksin ke fasilitas-fasilitas kesehatan itu," katanya.
Hakam menegaskan jika vaksinasi tahap pertama ini hanya khusus untuk tenaga kesehatan. Masyarakat lain diminta sabar menunggu tahapan berikutnya.
"Ini untuk nakes dulu, tapi jangan khawatir yang lain akan dapat juga pada tahapan berikutnya," terangnya.
Terkait proses pendaftaran, Hakam membenarkan bahwa semua nakes yang akan divaksin telah terdaftar secara online di aplikasi Peduli Lindungi. Mereka yang terdaftar akan mendapatkan barcode termasuk di rumah sakit atau puskesmas mana tempatnya divaksin dan jam berapa harus datang.