Pelaksanaan program vaksinasi akan dimulai pada 13 Januari mendatang. Pemerintah menjamin semua vaksin asli alias tidak ada yang palsu.
"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir. Semua vaksin yang diadakan ditangani langsung oleh pemerintah. Ini untuk mengantisipasi adanya vaksin palsu," ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Sabtu (9/1).
Selain itu, pelaksanaan vaksinasi juga dilakukan secara gratis. Hal ini guna mencegah ada pihak yang mengambil keuntungan dari program tersebut.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo menargetkan vaksinasi untuk 182 juta masyarakat selesai dalam satu tahun. Selain itu, juga disediakan layanan bagi masyarakat yang telah terdaftar dalam program vaksinasi.
"Pemerintah menyediakan anggaran Rp73 triliun. Pendistribusian dan vaksinasinya semua dalam kendali pemerintah. Vaksin diberikan secara gratis. Seluruh masyarakat yang membutuhkan bakal mendapatkan vaksin," jelas Airlangga. Dia meminta masyarakat tetap waspada soal adanya isu vaksin palsu.
Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini menyatakan praktik pemalsuan atau penyelundupan vaksin diyakini kecil. Karena pemerintah telah mengontrol semua pengadaan vaksin COVID-19.
"Impor dikendalikan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Tidak ada pihak lain yang mendapat persetujuan untuk mengimpor vaksin. Vaksinasi juga dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah," tuturnya.
Sebelumnya, Pemerintah telah resmi menetapkan enam jenis vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi virus Corona di Indonesia. Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor H.K.01.07/Menkes/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin COVID-19.
Keenam jenis vaksin untuk vaksinasi COVID-19 di Indonesia adalah yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), Astrazeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd.
Pemerintah juga telah mendatangkan vaksin Sinovac pada tahap awal/ Disusul vaksin Astrazeneca, Moderna, Covax/Gavi, Novavax dengan total pengadaan 426 juta dosis.
"Persiapan terus dilakukan. Untuk masyarakat diharapkan tetap menerapkan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak). Patuhi dan laksanakan protokol kesehatan secara konsisten," tandasnya. (rh/zul)