Hilang kontaknya pesawat Sriwijaya Air menambah catatan kelam penerbangan di Indonesia. Pesawat dengan kode penerbangan SJ 182 rute Jakarta–Pontianak hilang di perairan Pulau Seribu, Jakarta. Dengan membawa 62 penumpang.
Diperkirakan, pesawat jatuh di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki. Dari Ketarangan Badan SAR Nasional (Basarnas), diterimanya informasi hilang kontaknya pesawat Sriwijaya dilaporkan pukul 14.55 WIB. Bergerak cepat, Basarnas langsung mencari sinyal tanda bahaya.
ELT (Emergency Locator Transmittor) yang tertanam di pesawat, seharusnya memberikan tanda ketika jatuh. Tetapi tidak memancar.
Deputi Bidang Operasi Basarnas Bambang Suryoaji dalam konferensi pers di jakarta mengatakan, setelah mendapatkan informasi hilangnya pesawat Sriwijaya Boeing 737-524, langsung melaksanakan koordinasi dengan Bandara Soekarno-hatta.
Ia mengatakan, Basarnas segera mengerahkan personel dan peralatan yang ada di Basarnas. Kapal mauupun sea rider langsung diberangkatkan menuju titik lokasi yang diduga jatuh. Yakni berada di antara Pulau Laki dan Pulau Lantang.
Berjarak sekitar 1,5 mil sampai 2 mil. Dan 3 mil dari Tanjung Kait, Tangerang. “Kita sudah menemukan beberapa serpihan dari yang dicurigai bagian dari pesawat. Rencana kita akan buka posko di JICT 2,” terangnya, Sabtu (9/1).
Bambang melanjutkan, pihakya juga langsung mencari titik lokasi di mana pesawat itu jatuh. “Dengan harapan ketemu dan besok pagi dilakukan pecarian dan pendalaman,” terangnya saata memberikan keterangan kepada awak media.
Ia memprediksi, jatuhnya pesawat berada di kedalaman 20 sampai 23 meter. “Kita belum tau pasti dimana lokasinya,” tegasnya. Menurutnya, Basarnas akan menjadikan barang bukti untuk diketahui lebih lanjut. Apakah serpihan yang ditemukan itu benar milik pesawat sriwijaya atau bukan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Bandara Soekrno-Hatta menjelaskan terkahir terjadinya kontak sekira pukul 14.40 WIB. Pihak ATC meminta laporan arah keberadaan pesawat.
”Diketahui, ada 62 orang di dalam pesawat. Terdiri dari 50 penumpang, 43 dewasa, tujuh anak dan 3 bayi serta 12 kru,” terangnya. Ia melanjutkan, dalam pencarian pesawat, meminta doa restu dari seluruh amsyarakat Indonesia agar segala sesuatunya dilancarkan.
Di tempat sama, Kepala Basarnas Bagus Puruhito menambahkan, ketika menerima informasi, pihaknya langsung bereaksi. Bahkan, sampai mencari sampai ke wilayah Australia. Selanjutnya, ada informasi ditemukan puing.
“Ditemukan oleh Pospol Lancang. Yang diperkirakan pesawat itu lost contact. Nantinya akan ditindak lanjuti oleh KNKT,” tambahnya.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono melanjutkan, dirinya berharap penyelamatan bisa segera di laksanakan oleh Basarnas. Saat ini, Pihaknya masih mengumpulkan seluruh informasi. Beberapa peralatan juga diterjunkan.
“Termasuk untuk underwater recovery. Kami akan mengikuti koordinasi dengan Basarnas. Kami harapkan bersabar untuk masyarakat. (khf/zul)