Kasus Covid-19 Kian Memprihatinkan, Pemerintah Disarankan Rekrut Dokter dan Nakes Andal Kompetensi

Kamis 07-01-2021,09:20 WIB

DPR RI meminta pemerintah segera bertindak cepat untuk menyelesaikan meningkatnya angka positif Covid-19 di Indonesia. Salah satunya, dengan merekrut dokter dan perawat ataupun tenaga kesehatan (nakes) yang memiliki kompetensi memadai.

Anggota Komisi IX DPR RI, Anas Thahir mengatakan perkembangan Covid-19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Jumlah korban yang terpapar Covid-19 yang terus mengalami peningkatan dan menyebabkan ketersediaan ruang rawat di banyak rumah sakit juga semakin menipis.

Hingga kemarin (6/1), pasien terkonfirmasi positif mencapai 779.548 orang. Terhadap pasien tanpa gejala (OTG) yang jumlahnya terus meroket, Anas meminta pemerintah memberikan penangan khusus, seperti ruang isolasi tersendiri khusus pasien OTG.

"Pasien OTG itu beresiko mempercepat penularan. Untuk itu saya berharap pemerintah menyediakan ruang isolasi khusus bagi pasien OTG," pintanya.

Politisi PPP ini melanjutkan, pemerintah juga perlu mempertimbangkan kembali pemberlakuan lockdown parsial di daerah-daerah yang dipandang mengkhawatirkan.

"Pemerintah harus bertindak cepat untuk menyelesaikan persoalan ini. Serta meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid varian baru yang disinyalir lebih cepat penularannya daripada Covid-19," terangnya.

Sejak ditetapkan sebagai pandemi global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Maret 2020, sejumlah pemimpin dunia menerapkan berbagai kebijakan lockdown, travel ban dan restriction atau pembatasan sosial. Pandemi terus menyebar cepat dan luas dalam waktu singkat, tak terkecuali di Indonesia.

Ketua Komisi XI DPR RI, Dito Ganinduto mengingatkan pandemi Covid-19 masih akan berlanjut di tahun 2021. Keberhasilan program vaksinasi akan sangat menentukan arah perekonomian Indonesia dalam waktu satu tahun mendatang.

Meski demikian, APBN akan tetap melaksanakan fungsi-fungsi alokasi, distribusi dan stabilisasi secara optimal untuk mengawal pemulihan kesehatan masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional.

“Menyongsong 2021, saya mengajak segenap bangsa Indonesia untuk tetap waspada dengan risiko penularan, tetap menjaga disiplin protokol Kesehatan serta membangun optimisme bersama. Saling membantu, saling menguatkan dan terus bahu-membahu membangun bangsa,” bebernya.

Politisi Partai Golkar ini menekankan, pemerintah perlu melanjutkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang masih relevan, terutama untuk membantu masyarakat miskin dan memberikan bantuan bagi dunia usaha.

“Kami di Komisi XI siap bekerja sama dengan pemerintah agar APBN 2021 dapat dioptimalkan dalam rangka memulihkan perekonomian, dan untuk menjaga APBN semakin sehat dan berkualitas,” tegasnya.

Penurunan kinerja perekonomian yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 mengakibatkan kontraksi ekonomi di banyak negara di tahun 2020. Bank Dunia dalam rilis Global Economy Prospect pada 5 Januari yang lalu memproyeksikan ekonomi India dan Thailand mengalami pertumbuhan masing-masing -9,6 persen dan -6,5 persen, sedangkan Indonesia diproyeksikan akan mengalami kontraksi sebesar -2,2 persen.

“Tren peningkatkan inflasi yang terjadi sejak Oktober 2020, setelah mengalami deflasi di bulan Juli hingga September, juga menjadi indikasi mulai pulihnya permintaan domestik. Dengan tren perbaikan tersebut pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 akan berada dalam kisaran -2,2 persen hingga -1,7 persen,” tandasnya. (khf/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait