Setelah sejumlah dokter dan tenaga kesehatan meninggal karena melawan Covid-19, kini salah satu pejabat di Pemkab Tegal juga meninggal dunia setelah sembuh dari virus corona.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermades) Kabupaten Tegal Muhtadi meninggal dunia saat dirawat di RSUP dr Kariadi Semarang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiadji, Selasa (5/1) menjelaskan, semula Muhtadi mengalami demam tinggi pada 15 Desember 2020. Kala itu sempat konsultasi ke dokter. Saat konsultasi, Muhtadi juga sempat bercerita bahwa tanggal 8 Desember melakukan swab test dan hasilnya negatif.
"Iya tanggal 15 Desember datang. Ini WA beliau masih ada. Setelah dia cerita dan tanya tentang obatnya apa, akhirnya saya kasih," katanya.
Tanggal 19 Desember, tambah Hendadi Setiaji, dia datang lagi dan mengatakan kalau minum obat panasnya hilang. Namun beberapa jam panas lagi. Dirinya menyarankan agar konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam. Kendati sudah mengonsumsi obat, tetapi Muhtadi tidak kunjung sembuh.
Sehingga pada 21 Desember 2020, Muhtadi menjalani tes swab di Dinkes Kabupaten Tegal. Setelah diswab, kondisinya tidak membaik. Ia mengalami demam tinggi. Lantas Muhtadi dibawa ke RSUD dr Soeselo Slawi untuk menjalani perawatan. Sehari di rumah sakit, Muhtadi pun melakukan swab ulang.
"Hasil swab keluar pada tanggal 21 dan 22 Desember di RSUD Soeselo. Hasilnya positif," tambahnya.
Setelah sempat dirawat di RSUD dr Soeselo, lanjut Hendadi Setiaji, kondisi Muhtadi masih sama atau belum membaik. Sehingga pasien dibawa ke RSUP dr Kariadi Semarang. Ternyata, Muhtadi juga mengidap paru-paru. Hal itu lah yang mengakibatkan pasien gagal napas.
"Jadi, virusnya sudah merusak organ paru-paru, istilah lainnya kerusakan alveolus paru-paru yang meluas. Jantung pasien juga mengalami pembengkakan. Istilah lainnya, kerusakan organ-organ tubuhnya karena hipoksia, sehingga walaupun hasil swab terakhir negatif, tapi jaringan paru-paru kerusakannya sudah permanen. Intinya
penyebab kerusakan paru-paru itu ya karena terpapar Covid-19. Tapi, hasil swab yang terakhir, Muhtadi negatif dari virus corona," sambungnya.
Kendati sempat terpapar Covid-19, secara medis tidak akan menularkan. Sebab, penularan bisa terjadi melalui dahak atau cairan dari hidung dan mulut. Hal ini dikuatkan oleh keterangan pihak RSUP Dr Kariadi Semarang yang tidak menerapkan pemulasaran jenazah secara protokoler kesehatan. Karena hasil swab terakhir menunjukkan hasil negatif. Keluarga Muhtadi juga ada yang terpapar, tetapi tanpa gejala. Saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Sementara itu, Bupati Tegal Umi Azizah saat proses penglepasan jenazah di rumah duka menyampaikan turut berduka cita dan berharap agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
Dirinya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Tegal menyampaikan turut berduka cita yang sedalam dalamnya. Dirinya yakin beliau orang baik, dan semua merasakan kehilangan.
Diketahui, Muhtadi sebelumnya menjabat kepala bagian (Kabag) Kesra Setda Kabupaten Tegal. Kemudian pada tanggal 2 Desember 2020, dilantik menjadi kepala Dispermades Kabupaten Tegal. (guh/ima)