Penularan Covid-19 di Kabupaten Pemalang masih terus bertambah. Sampai Senin (14/12), jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Ikhlas mencapai 1.727 kasus, dan 364 pasien masih dirawat.
Kondisi ini membuat ruang isolasi yang ada di rumah sakit ikut berdampak. Kapasitas yang disediakan tidak sebanding dengan jumlah pasien. Sampai sekarang, satgas bahkan masih bekerja keras mencari alternatif lain ruang isolasi pasien Covid-19, hingga menawar sejumlah hotel.
"Kalau melihat perkembangan situasi Covid-19 seperti saat ini, untuk isolasi di rumah sakit, wah, kewalahan semua sudah," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang Mardiyanto, saat dihubungi radartegal.com, Senin (14/12).
Mardiyanto menguraikan, untuk pasien dengan gejala klinis berat, RSUD dr M Ashari Pemalang hanya menyediakan enam ruangan yang sudah disediakan ventilator atau alat bantu pernapasan. Sedangkan di rumah sakit rujukan lain di Pemalang, maksimal hanya disediakan dua ruangan.
"RSUD juga sudah menambah bangsal lagi untuk karantina, semula Rajawali dan Ababil, kini menggunakan bangsal di Ruang Cucakrowo dan Nuri, tapi melihat situasi seperti ini perlu penambahan lagi," ujarnya.
Satgas pun kemudian menawar sejumlah hotel untuk dijadikan ruangan isolasi pasien Covid-19. Namun, sayangnya upaya itu belum membuahkan hasil, sebab seluruh hotel yang dihubungi menolak. Pengelola hotel khawatir kamar mereka digunakan untuk isolasi pasien Covid-19, sekalipun bagi pasien OTG atau Orang Tanpa Gejala.
"Kita mencari hotel kesusahan, tidak ada hotel yang mau menerima untuk isolasi mandiri," ujar Mardiyanto.
Sebelumnya, satgas sudah menggunakan Gedung PGRI Kabupaten Pemalang sebagai ruang isolasi alternatif. Bagian dalam gedung tersebut sudah dibangun ruangan kamar per kamar dengan papan kayu. Namun, lantaran gedung dipakai kembali untuk kepentingan organisasi yang bersangkutan, isolasi pasien pun turut dihentikan.
Melihat kondisi tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pemalang kini mengusulkan menggunakan rumah sakit swasta Harapan Sehat untuk dijadikan ruang isolasi mandiri. Rumah sakit yang berada di Jalan RE Martadinata kawasan Alun-alun Pemalang tersebut, rencananya akan dikhususkan bagi pasien Covid-19.
"Harapan Sehat bersedia untuk digunakan isolasi mandiri, sudah kami usulkan ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan dari sana akan diteruskan ke pusat, nanti tinggal disetujui atau tidak, kami masih menunggu," ungkapnya.
Mardiyanto menilai, jika kesadaran masyarakat masih rendah dalam memerangi corona, wabah ini tidak bakal selesai. Dia pun meminta masyarakat tetap menjalankan anjuran dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan.
"Sampai sekarang kami masih sering ribut, masih ada keluarga pasien yang tetap meminta pemakaman biasa, padahal sudah jelas-jelas hasil swab positif Covid-19, kami tidak henti-hentinya memberikan edukasi," tandasnya.
Terpisah, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Pemalang Tutuko Raharjo mengungkapkan, penularan virus corona di daerah ini masih didominasi dari klaster keluarga.
Satgas berharap masyarakat tidak mengabaikan protokol kesehatan demi melindungi diri dan orang lain. Meski terinfeksi tanpa gejala, bisa saja akan menularkan virus kepada orang lain yang kondisi fisiknya lemah, seperti misalnya orang berusia lanjut.
"Banyak pasien di rumah sakit dengan usia rentan, dan didominasi klaster keluarga," ujar Tutuko.