Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tegal meminta Pemkab Tegal untuk kerja ekstra dalam menangani pandemi virus corona (covid-19). Selain itu, juga harus tetap menjalankan visi dan misi bupati dan wakil bupati.
Haji Khaeru Soleh SH MH, Sabtu (12/12) mengatakan, inovasi dalam menyejahterakan masyarakat harus menjadi tujuan utama. Walaupun Covid-19 masih merajalela di Kabupaten Tegal, tetapi pemerintah daerah harus tetap menyejahterakan rakyat.
Penanganan dan pencegahan penyebaran virus corona di Kabupaten Tegal dinilai membuat pemkab kebingungan.
"Berbagai upaya telah dilakukan, namun virus itu tetap tidak bisa dikendalikan. Bahkan, belum ada sinyal Covid-19 mereda di wilayah tersebut," katanya.
Kalau Covid-19 tidak segera berakhir, tambahnya, apakah anggaran Pemkab Tegal akan terus digunakan untuk penanganan Covid-19. Padahal anggaran besar yang dikeluarkan pemkab kurang signifikan.
"Keberadaan vaksin Covid-19 juga masih diragukan. Apakah vaksin itu bisa memberikan kekebalan tubuh pasien Covid-19 di Indonesia," tambahnya.
Selain itu, lanjutnya, apakah nantinya Pemkab Tegal membeli vaksin itu atau memang bantuan dari pemerintah pusat, ini yang belum jelas.
Karenanya Pemkab Tegal harus kerja ekstra. Pemkab memang harus kerja cerdas dan tepat sasaran. Pihaknya tidak menghendaki pekerjaan tersebut hanya kegiatan rutin tahunan.
Pemkab diminta membuat terobosan yang bisa membuat rakyat sejahtera. Butuh terobosan dalam menaikkan pendapatan, walaupun masih di masa pandemi. Dana
Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat terus berkurang. Kondisi itu dinilai akan sulit merealisasikan visi dan misi bupati dan wakil bupati. Hal itu terlihat dari banyaknya infrastruktur yang rusak.
"Jadi pemkab harus membuat sesuatu yang bisa untuk mewujudkan visi-misinya, walaupun masih dalam keadaan pandemi," tandasnya. (guh/ima)