Tewasnya enam pengawal Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab usai mengalami insiden bentrokan dengan aparat Kepolisian di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12) dini hari disesalkan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Miftachul Akhyar.
“Menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut yang sampai menimbulkan korban jiwa di antara sesama anak bangsa dan meminta kepada semua pihak untuk menghindarkan diri dari segala bentuk kekerasan, intimidasi, dan saling curiga dalam menyelesaikan suatu masalah,” kata Miftach kepada wartawan di Jakarta, Rabu (9/12).
Ia meminta seluruh pihak untuk menghentikan bentuk kekerasan, intimidasi, dan saling curiga dalam menyelesaikan masalah.
Dikutip dari Fin, ia mendorong semua pihak agar dalam menyelesaikan suatu masalah dilakukan dengan mencari akarnya serta mengedepankan musyawarah, silaturahmi, dan dengan komunikasi yang baik sehingga peristiwa semacam itu tidak terjadi lagi di Indonesia.
Ia juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan terus melakukan tabayyun terhadap semua informasi terkait peristiwa tersebut serta tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat memperkeruh keadaan.
“Mendorong semua pihak agar mengedepankan proses hukum secara konsisten dan konsekuen serta meminta aparat penegak hukum membuka secara transparan dan sebenar-benarnya informasi mengenai peristiwa tersebut,” kata dia.
Miftach juga mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya umat Islam, untuk senantiasa mewujudkan situasi kehidupan yang aman dan damai serta terus berdoa kepada Allah SWT agar melimpahkan rasa kasih sayang, menghilangkan kebencian dan permusuhan antarsesama anak bangsa Indonesia.
Miftach pun menyampaikan rasa bela sungkawa kepada keluarga korban.
“Inna lillahi wa inna ilahi rajiun. Semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya dan keluarga korban diberikan kesabaran dan ketabahan menghadapi musibah tersebut,” katanya. (fin/ima)