Kasihan! Selama Lima Tahun, Satu Keluarga di Brebes Tinggal Dekat Bantaran Sungai Sigeleng

Sabtu 28-11-2020,14:06 WIB

Memiliki rumah layak huni menjadi impian bagi setiap orang. Impian itu juga yang sampai saat ini diimpikan oleh keluarga Diana (53) warga Kelurahan Limbangan Kulon Kecamatan Brebes.

Diana diketahui saat ini menempati Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bersama beberapa anaknya. 

Diketahui, rumah yang dijadikannya tempat istirahat itu berada di bantaran Sungai Sigeleng. Bahkan, rumah yang ditempatinya itu hanya berukuran 2,5x5 meter yang berada di RT 5 RW 3 Kelurahan Limbangan Kulon. 

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Diana menempati rumah tersebut dengan kelima anaknya. Dirinya sudah lama ditinggalkan suaminya lantaran meninggal dunia.

Di rumah dengan luas yang cukup sempit itu hanya ada ruangan sepetak tanpa sekat. Ruang itu menjadi tempat tidur untuk anak-anaknya yang masih kecil. Sekedar beralas tikar, mereka tidur.

Diketahui, suaminya sendiri sudah meninggal sejak lima tahun yang lalu. Saat itu, bersama sang suami (sebelum meninggal) dirinya membangun rumah dari pembagian warisan di tanah lele-lepe pinggiran Sungai Sigeleng Brebes. 

"Suami saya sudah meninggal. Untuk tidur, saya bersama lima anak saya tinggal di sini (rumah)," jelasnya.

Anak tertua Diana, Fajar (20) mengungkapkan, keluarganya terpaksa tinggal di pinggiran sungai lantaran tak ada tempat tinggal lainnya. Mereka pun menyadari kemungkinan terjadi banjir akibat luapan Sungai Sigeleng. Apalagi saat ini sedang musim hujan. 

"Iya, kadang kita juga merasa takut kalau hujan deras turun. Sebab, tinggal di dekat sungai rawan terjadi banjir," jelasnya.

Untuk membantu perekonomian, Fajar sempat pergi merantau ke Jakarta. Uang hasil bekerja di rumah makan di Jakarta, ia kirimkan ke ibunya untuk mengurus adik-adiknya yang masih kecil. 

"Saya bergantian dengan adik saya. Tapi, bagaimanapun saya anak tertua jadi harus membantu ibu," ucapnya.

Kondisi keluarga Diana yang sudah lima tahun tinggal di bantaran sungai ini menimbulkan rasa iba para pengendara yang melintas di jalan pinggiran Sungai Sigeleng. Tidak sedikit pengendara dermawan yang mampir memberi makan atau bantuan lainnya. Diana pun tak mungkin menolak karana urusan perut. 

Kepala Kelurahan Limbangan Kulon Arba Setianto mengatakan, dirinya sudah mengetahui keberadaan dan kondisi keluarga Diana. Pihaknya pun sudah berkali-kali membujuk agar bersedia direlokasi. 

"Kami sudah membujuk berkali-kali agar bersedia pindah. Tapi waktu itu mereka tidak mau pindah," katanya.

Tags :
Kategori :

Terkait