Dalang asal Desa Plumbungan Kecamatan Kramat, Ki Sengkek Suharno menggelar pentas wayang di Kedai Nyong Kopi, Slawi.
Tampil selama dua jam, Ki Sengkek membawakan cerita bertajuk Wayang Kebangsaan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Seperti biasanya, Ki Sengkek Suharno menampilkan dua wayang goleknya yang ikonik, yakni Sugeng Bindeng dan Darmo.
Ki Sengkek, Senin (23/11) mengatakan, ceritanya mengenai apa saja yang menyangkut persoalan bangsa. Mulai dari perilaku masyarakat sampai ke persoalan kebangsaan. Apalagi, sekarang lagi pandemi Covid-19.
"Bagaimana bisa menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk tetap patuh terhadap anjuran pemerintah," terangnya.
Di tengah suasana yang serba sulit akibat pandemi ini tidak hanya sekadar menjaga kesehatan saja, tetapi juga imunitas tubuh yang penting juga diperhatikan.
"Salah satunya dengan hiburan. Kalau kita terhibur, pikiran senang, maka hal itu juga bagian dari menjaga imunitas tubuh. Penyakit tidak mudah menyerang, karena pikiran kita senang,'' katanya.
Karena itu, tambah Suharno, dalam pentas, dirinya mengaku hanya mementaskan cerita-cerita lelucon yang sifatnya menghibur. Mengingatkan kembali dolanan tradisional yang bisa dilakukan oleh masyarakat agar badannya sehat.
Ki Sengkek juga menghadirkan sindennya yang membawakan lagu-lagu yang lagi ngetren, seperti Sugeng Ndalu dan Tatu yang disiarkan melalui live streaming.
Sementara itu, pemerhati budaya Tegal, Teguh Puji Harsono yang ikut menyaksikan pementasan wayang tersebut mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Ki Sengkek.
Selain menghibur, kata Teguh, pementasan wayang membawakan pesan-pesan yang bisa disampaikan ke masyarakat, termasuk bagaimana menyikapi adanya pagebluk Covid-19. (guh/ima)