Bintang Barcelona Lionel Messi dibuat berang. Usai membela Argentina di babak kualifikasi Piala Dunia 2022, dia dituduh sebagai penyebab buruknya penampilan Antoine Griezmann.
Pemain berjuluk si Kutu diserbu beragam pertanyaan saat mendarat di Bandar Udara El Prat, Barcelona, Rabu (18/11) waktu setempat. Pemilik gelar enam Ballon d'Or itu yang masih merasa kelelahan itu, langsung diserbu wartawan dan juga petugas pajak.
“Saya sudah terlalu lelah selalu dipersalahkan untuk semua hal. Setelah penerbangan selama 15 jam lamanya, (dari Lima ke Barcelona), saya harus berurusan dengan orang pajak yang sudah menunggu saya. (Sekarang juga dengan kalian dari media). Ini sudah keterlaluan sekali,” katanya seperti dikutip FIN dari MARCA, Kamis (19/11).
Tidak lama setelah kejadian itu, mantan pelatih Barcelona, Charles Rexach angkat bicara. Dalam pembelaannya terhadap sosok kapten raksasa Catalonia itu, Rexach menekankan, jika apa yang terjadi dalam situasi itu adalah wajar terjadi.
“Sejujurnya, keberadaan Lionel Messi di Barcelona itu justru adalah sebagai sebuah solusi (dan bukan pembuat onar). Meski menurut saya mengirimkan burofax pada Barcelona (soal keinginannya untuk hengkang dari Barcelona lebih awal dari kontraknya), tidaklah bisa dibenarkan, namun saya tetap pro-Messi. Dan saya pikir ia akan tetap di Barcelona, kecuali jika ia punya tujuan lain, seperti Qatar misalnya,” ujar Rexach.
Seperti diketahui, Messi menyerahkan permintaan transfer pada Agustus lalu ke Barcelona. Namun, tidak mendapatkan persetujuan klub. Walaupun Messi tidak pada posisi yang diuntungkan jika memutuskan tetap bertahan di Camp Nou, hingga kontraknya berakhir satu tahun dari sekarang.
Terkait itu, Presiden LaLiga Santander Javier Tebas meyakini, jika liga utama Spanyol tidak akan dirugikan dengan kepergian seorang Messi. Karena menurut pengalamannya, dengan kepergian dua nama besar sepakbola (Cristiano Ronaldo dan Neymar Jr) tidak berpengaruh terhadap LaLiga.
“Meski kami ingin Lionel Messi tetap di sini (LaLiga), namun kepergian Cristiano Ronaldo (ke Juventus) dan Neymar Jr. (ke Paris Saint-Germain) beberapa waktu lalu, terbukti tidak memberikan dampak apa-apa (terhadap nilai jual kompetisi ini di mata dunia),” tutup pria 58 tahun kelahiran Costa Rica itu.(ruf/gw/zul/fin)