Bupati Tegal Umi Azizah mengagumi prestasi grup hadroh Darussyifa Bumijawa yang mampu menjadi juara satu nasional.
Hal itu tentunya berkat kegigihan dan prestasi grup hadroh Darussyifa Bumijawa yang berhasil meraih juara satu nasional Festival Shalawat Jawa (FSJ) III tahun 2020 di Yogyakarta.
Umi Azizah, Senin (9/11) mengaku salut atas prestasi grup yang digawangi santri muda dari Kecamatan Bumijawa ini.
Mereka berkesempatan hadir di ruang kerja bupati untuk menerima dana pembinaan dan beasiswa. Dirinya mengaku bangga dengan prestasi yang diraih grup hadroh Darussyifa Bumijawa ini.
“Prestasi ini sangat membanggakan dan mengharumkan nama baik Kabupaten Tegal di ranah pembinaan generasi muda Islam. Terima kasih kepada anak-anakku santri muda dan juga kepada pengasuh, pembina grup hadroh ini. Terus berkreasi, jangan berpuas diri dan berhenti sampai di sini,” katanya.
Hadroh sebagai kesenian tradisional rebana, tambah Umi Azizah, telah mengakar pada kebudayaan Islam dan memiliki pesona tersendiri, terutama di kalangan remaja. Syair salawat dan lagu-lagu Islami yang dilantunkan dengan iringan hadroh akan terasa lebih syahdu. Kesenian hadroh bisa berfungsi pula sebagai media dakwah Islam. Maka, di sini yang dituntut adalah kreativitas untuk memainkannya, dan kreativitas itu tanpa batas.
"Terlebih penggunaan teknologi digital tentunya akan sangat membantu jika ingin mengemas penampilannya semakin menarik di media sosial," tambahnya.
Karena prestasinya itu, lanjut Umi Azizah, melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tegal, pihaknya menyalurkan dana pembinaan kepada grup hadroh Darussyifa Bumijawa sebesar Rp5 juta dan beasiswa sekolah menengah kejuruan (SMK) bagi personel grup yang putus sekolah.
"Mudah-mudahan apresiasi dari Pemkab Tegal ini bisa bermanfaat sebagai stimulan untuk menghasilkan karya baru, kreasi baru," ucapnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Tegal Agus Subagyo yang ikut mendampingi audiensi di ruang kerja bupati menuturkan, grup hadroh Darussyifa Bumijawa tahun sebelumnya pernah meraih juara dua pada festival serupa tahun 2019. Namun, pada penyelenggaraan FSJ 2020 yang digelar di masa pandemi ini, Darussyifa harus berkompetisi secara daring dulu dengan 157 peserta lain dari seluruh Indonesia hingga terpilih sepuluh besar terbaik.
Dari sepuluh besar inilah yang kemudian diundang ke Yogyakarta pada Hari Santri lalu untuk menampilkan karya terbaiknya di hadapan juri dan Darussyifa terpilih menjadi juara satunya. (guh/ima)