Argentina akan mengunjungi Bolivia di matchday kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Conmebol, dini hari nanti. Kota La Paz ibarat neraka bagi Tim Tango dan laga nanti kembali akan menjadi ujian berat Lionel Messi dkk.
Sejak duel perdana mereka pada 6 Oktober 1957, total sudah 13 kali Argentina berkunjung ke Kota La Paz untuk menghadapi Bolivia. Dari 13 kunjungan tersebut, Argentina takluk tujuh kali dan hanya mampu menang tiga kali.
Terbaru lawatan Messi dan kawan-kawan ke Stadion Hernando Siles de La Paz pada Kualifikasi Piala Dunia 2018 berakhir dengan kekalahan 0-2. Kala itu, Juan Carlos Arce dan Marcelo Martins Moreno menjadi mimpi buruk La Albiceleste.
La Paz yang berada di ketinggian 3.640 di atas permukaan laut memang seperti hantu menakutkan bagi Argentina atau tamu manapun. Dengan posisinya itu, kondisi udara sangat tipis sehingga pemain lawan yang tidak terbiasa sangat gampang kelelahan.
Selain faktor alam, untuk laga nanti, Pelatih Bolivia, Cesar Farias memang sudah mempersiapkan timnya secara khusus. Pemain pilar seperti Marcelo Martins, Alejandro Chumacero, Jaume Cuellar, dan Boris Cespedes sengaja tidak ia bawa ke Brasil dalam laga perdana di mana Bolivia takluk 0-5.
Makanya, pelatih asal Venezuela menegaskan bahwa laga kali ini akan sangat berbeda. “Mereka akan menjadi permainan yang sangat berbeda, dalam topografi yang berbeda,” kata sang pelatih dikutip dari Ole.
Cesar Farias menegaskan, menghadapi Argentina, mereka akan memainkan tim terbaik. “Kami memiliki beberapa pemain berpengalaman, yang telah memainkan banyak kualifikasi, dan sedang menunggu untuk bermain melawan Argentina,” jelasnya.
Ia juga memastikan bahwa kekalahan 0-5 dari Brasil sama sekali tak mengganggu persiapan ataupun mental timnya. “Bolivia membutuhkan perubahan dan jika kita tidak berani melakukan hal semacam ini, itu akan sangat sulit. Itu (kekalahan) itu sepenuhnya tanggung jawab saya," tegasnya.
Kubu Argentina juga menyadari tantangan sulit menunggu mereka di La Paz. Selain persiapan, Pelatih Argentina, Lionel Scaloni juga menyoroti situasi alam La Paz. Makanya, ia berharap skuatnya bisa pulih secepatnya.
“Kami tahu bahwa ini adalah pertandingan dengan kondisi yang berbeda dari yang lain," kata Scaloni di beIN Sports.
Menghadapi Ekuador, Argentina menang 1-0 lewat penalti Messi. Dalam laga itu, Argentina tampil kurang meyakinkan. Namun, Scaloni yang memberi debut kualifikasi Piala Dunia kepada tujuh pemain menegaskan timnya akan berusaha meningkatkan performa.
"Kami menang, itu yang terpenting untuk memulai kompetisi sekaliber ini. Ada hal-hal yang harus ditingkatkan. Kami punya waktu untuk bekerja. Yang penting adalah hasil. Ada banyak pemain yang memulai debutnya. Tidak mudah untuk bermain dengan seragam ini,” tegasnya.
Messi menambahkan, semua pertandingan kualifikasi akan berat. Alasannya, mereka sudah beberapa bulan tidak pernah bermain bersama. “Kami tahu betapa sulitnya kualifikasi dan semua pertandingan akan menjadi yang sulit. Sekarang kami harus terus berkembang,” kata Messi di TV6.
Marcos Acuna mengalami cedera dalam laga pertama sehingga ia kemungkinan akan absen di laga ini. Eduardo Salvio yang masuk menggantikan Acuna menjadi kandidat utama untuk barisan starter. Opsi lainnya, Exequiel Palacios dimasukkan dan Argentina beralih dari 4-4-2 ke formasi 4-3-3. (amr/zul)