Manajer Tottenham Hotspur, Jose Mourinho kembali membuat komentar pedas usai anak asuhnya membantai Manchester United 6-1 di Old Trafford.
The Special One mengaku turut sedih dengan kekalahan anak asuh Ole Gunnar Solskjaer, tapi di sisi lain ia juga membayangkan bagaimana penderitaan bos MU itu usai dibantai Spurs.
Seperti diberitakan sebelumnya, Spurs menang telak 6-1 atas MU pada laga pekan keempat Premier League 2020/21, Minggu (4/10/2020) malam WIB.
Setan Merah sempat unggul lebih dulu lewat penalti Bruno Fernandes. Tapi menit-menit berikutnya jadi milik tim tamu. Apalagi setelah Anthony Martial mendapat kartu merah di pertengahan babak pertama.
Pemain Tottenham Hatspur pulang dengan kepala tegal dari kandang Manchester United, Senin (5/10) dinihari WIB. Enam gol mereka sarangkan ke gawang David de Gea untuk memastikan kemenangan 1-6 di Old Trafford.
Gelontoran setengah lusin gol itu masing-masing dua sumbangan Son Heung-Ming dan Harry Kane, serta gol Tanguy Ndombele dan Serge Aurier.
Usai laga, Jose Mourinho mengomentari kemenangan anak asuhnya. Kepada wartawam, Mou tidak terlalu tertarik membahas skor besar yang dicatat di Old Trafford. Namun yang terpenting adalah membawa pulang tiga poin.
“Yang penting adalah 3 poin, kami datang ke sini untuk itu. Kami tampil berani dan percaya diri. Tertinggal 1-0 setelah beberapa detik tidak mudah, terutama jika Anda tidak percaya diri,” kata Mourinho, dikutip Pojoksatu.id dari Football London.
“Kami melupakan hasilnya, memiliki reaksi yang luar biasa dan bagi saya babak pertama sangat fenomenal,” komentar pelatih yang juga pernah menukangi Manchester United itu.
“Saya membayangkan beberapa orang akan berbicara tentang babak kedua, 11 lawan 10. Saya fokus pada babak pertama, 11 vs 11, kami sangat, sangat, sangat baik di setiap level.”
“Kami sangat pantas mendapatkan kemenangan. Menang 6-1 melawan Manchester United di Old Trafford adalah suatu kehormatan bagi kita semua, mengingat dimensi Manchester United dan Old Trafford. Kesenangan bukanlah 6-1, kesenangan adalah performa dan 3 poin yang sangat kami butuhkan setelah kehilangan poin di kandang vs Newcastle,” tutur Mourinho.
Mourinho mengaku simpati dengan kekalahan anak asuh Ole Gunnar Solskjaer dan ia meyakini pembantaian di Old Trafford itu rsasanya sangat menyakitkan.
“Saya memiliki simpati untuk Ole (Solskjaer) karena hasilnya. Saya tidak ingat kapan saya kalah enam gol, tetapi kalah lima gol, kalah empat gol. Aku tahu betapa sakitnya kita,” ujarnya.
“Saya tahu sangat penting bahwa manajer yang menang berperilaku dengan cara yang menunjukkan simpati. Tentu saja saya ingin menang, dan tentu saja saya ingin menang dengan tujuh, bukan enam. Jangan salah paham.”
“Tapi itu simpati dalam perilaku kita. Hari ini dia, besok aku. Tentu saja saya bersimpati padanya. Saya dapat membayangkan bahwa malam ini dia tidak akan tidur nyenyak. Tapi inilah kehidupan kami yang sulit,” tambah Mourinho.