Adanya dugaan beras bantuan pemerintah dicampur bijih plastik ramai dibicarakan di Cianjur.
Sejumlah warga di Kampung Margaluyu Desa Sukaratu Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diketahui menerima beras bantuan sosial yang diduga bercampur bijih plastik.
Temuan warga itu setelah beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang didapat dari salah satu e-Warung itu dimasak dan dikonsumsi.
“Itu taunya pas makan, kena yang keras,” ungkap Titin, warga setempat, Senin (21/9) dikutip dari Pojoksatu.
Awalnya, ia mengira bahwa itu adalah kerikil yang biasa bercampur dengan beras.
Namun setelah dilihat, ternyata menyerupai bulir padi berwarna putih.
“Saya kira kerikil. Pas dilihat ternyata warnanya putih. Katanya itu bijih plastik,” beber perempuan 55 tahun ini.
Lantaran penasaran, ia lantas memeriksa beras yang sama yang ia dapat bersama sejumlah warga lainnya.
“Ternyata ada banyak. Ini dibersihkan, dipilah dari kemarin-kemarin masih aja nemu (bijih plastik),” ungkap dia.
Kendati sudah dimasak dan dikonsumsi, Titin mengaku tidak memakannya karena memang bijih plastik itu cukup keras.
“Enggak tau kalau anak yang masih kecil, soalnya saya masak beras ini sudah tiga kali (3 hari),” sambungnya.
Titin mengaku tak melaporkan hal tersebut kepada perangkat desa setempat.
Hanya saja, ia melanjutkan, hal yang sama ternyata juga dialami sejumlah warga lainnya yang menerima beras yang sama.
Sementara, Ketua RT 02 Alimudin menyatakan, pihaknya saat ini tengah mendata jumlah warga yang berasnya bercampur bijih plastik.
Berdasarkan pengamatan, kendati berwarna hampir menyerupai beras, bijih plastik tersebut berbentuk lebih bulat dan lebih besar dibanding bulir beras.
“Yang melapor pertama itu warga dari RT 02. Nemunya saat sedang membersihkan beras untuk dimasak,” tutur Ali.