Sampai saat ini, sudah dua kepala keluarga atau KPM yang mendapati beras BPNT itu bercampur bijih plastik. Warga banyak menemukan bijih plastik dalam beras bansos sembako BPNT.
“Kemungkinan sudah ada yang dimasak oleh warga. Kekhawatiran kita ya takut ada yang sudah memakannya,” ungkap dia.
Ia berharap, agar pihak terkait mengevaluasi pendistribusian dan sembako yang menjadi hak warga kurang mampu tersebut.
“Agar bisa lebih apik lagi sebelum dibagikan ke masyarakat,” ujar Ali.
Terpisah, Camat Bojongpicun Ejen Jaenal Mutakin mengaku, sudah menerima laporan serupa dari delapan KPM.
Kendati demikian, pihaknya tidak bisa memastikan beras bercampur bijih plastik itu disengaja atau tidak. (pojoksatu/ima)