Menparekraf Wishnutama sebelumnya membenarkan adanya dana influencer. Bahkan Pemerintah berencana menganggarkan dana senilai Rp 72 miliar untuk menggenjot pariwisata Indonesia. Dana itu salah satunya akan dialokasikan untuk pembiayaan influencer.
”Ini lebih ke international market. Ini yang Rp72 miliar itu bukan untuk influencer aja, ada banyak komponen promosi. Jadi 72 itu untuk promosi, fam trip, untuk pengenalan destinasi wisata. Salah satunya influencer,” kata dia.
Namun Wishnutama tak memerinci jumlah anggaran yang dialokasikan khusus untuk influencer. Pembiayaan akan didasarkan pada tingkat interaksi influencer tersebut di media sosial.
”Saya belum hitung. Karena kita mesti tanya influencer-nya kan, misal kita pilih dari Amerika, kita cari influencer Amerika dong. Gitu dong. Masa kita mau pengaruhi market Amerika, tapi pakai influencer dari Indonesia. Kan nggak ngaruh,” ujar dia.
”Jadi kita cari. Misalnya si A, engagement-nya berapa, viewers-nya berapa di YouTube atau Instagram. Nah dari gitu-gitulah yang akan kita lihat. Yang paling bagus, akan kita approach,” sambung dia.
Wishnutama menjelaskan pihaknya masih menunggu anggaran dari Kementerian Keuangan. Dia berharap proyek untuk menggenjot pariwisata Indonesia ini rencananya bisa terlaksana pada Maret mendatang.
”Sekarang kan kami masih menunggu dari Kemenkeu budgetnya, lalu kita lagi planning influencer macam-macam yang kita mau undang. Dan budget ini yang Rp72 miliar, termasuk travel agent, kerja sama dengan travel agent, joint promotion, travel operator juga masuk di situ. Jadi ini besar,” pungkasnya. (fin/zul/ful)