Penerapan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah diputuskan Gubernur Anies Baswedan mendapat tentangan. Tak main-main, salah satunya datang dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Kebijakan Anies yang akan memberlakukan PSBB ketat itu, dianggap Airlangga menyebabkan kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pernyataan Airlangga pun langsung dikomentari ekonom Rizal Ramli yang meminta Menko Prekonomian itu tidak mengaitkan jatuhnya bursa saham dengan penerapan PSBB di DKI Jakarta.
“Bung Airlangga jangan suudzon dan cetek. Jangan asal kaitkan PSBB dengan jatuhnya bursa,” kata Rizal Ramil di akun Twitternya, Kamis malam (10/9).
Rizal mengatakan, bukan hanya Indonesia, bursa saham Amerika Serikat pun jatuh.
Selain itu, investor asing terus melakukan aksi jual bersih hingga Rp1 triliun per hari lantaran khawatir dengan indepensi Bank Indonesia (BI) yang terancam diintervensi pemerintah.
“Asing sudah keluar karena isu dewan moneter ancam independesi BI. Sudah Rp 4 triliun dan Rp1 triliun per hari,” kata Rizal.
Penyebab lainnya, kata Rizal, dana buyback saham sudah mulai habis. Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab IHSG anjlok. Dalam cuitan lainnya, pria yang akrab disapa RR ini mengingatkan pidato yang disampaikan Presiden Joko Widodo pekan lalu.
Di mana saat itu Jokowi menekankan bahwa prioritas utama adalah memerangi pandemi Covid-19 di Indonesia. “Saya sempat angkat topi akhirnya setelah 6 bulan, JKW sadar,” tulisnya.
Rizal pun mempertanyakan pernyataan Ketua Umum Partai Golkar itu. “Anies ambil langkah tepat. Tapi Airlangga dan lain lain hantam Anies,” sesalnya.
Rizal menilai, penolakan pada menteri Jokowi itu sebagai sikap ‘mbalelo’ terhadap Presiden. “Jadi bertanya JKW itu Presiden bukan? Kok menteri-menterinya bisa menggergaji arahannya?” tandasnya.
Cuitan itu lantas disambar oleh M Said Didu dengan cuitan singkat. “Sepertinya sudah diatur demikian,” kata Said Didu.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal itu disebabkan kebijakan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan menerapkan PSBB mulai, Senin (14/9) mendatang.
“Hari ini indeks (IHSG) masih ada ketidakpastian karena announcement Gubernur DKI (Anies Baswedan) tadi malam, sehingga indeks tadi pagi sudah di bawah 5000,” ucap Airlangga dalam Rakornas Kadin, Kamis (10/9).
IHSG pada perdagangan sesi pertama, Kamis (10/9), terkapar di zona merah setelah ambles 4,88% ke level 4.898,11 setelah sebelumnya perdagangan sempat dihentikan oleh bursa karena anjlok lebih dari 5%. (pojoksatu/zul)