Garda Bangsa, Foreder dan Projo Tolak KAMI Bentukan Din Syamsudin di Kabupaten Tegal

Kamis 10-09-2020,20:13 WIB

Sejumlah elemen masyarakat Kabupaten Tegal yang tergabung dalam Gebrak menggelar aksi demo di Trasa, Kamis (10/9). Mereka menolak masuknya Koalisi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), karena gerakan ini dinilai akan merusak Indonesia. 

Ketua Garda Bangsa Kabupaten Tegal Haji Nurohman mengatakan, aksi damai ini digawangi Garda Bangsa dan diikuti Projo, Foreder Kabupaten Tegal serta masyarakat umum lainnya. Tiga elemen masyarakat yang melakukan aksi ini tetap menerapkan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker dan jaga jarak. 

Mereka melakukan pernyataan sikap menolak gerakan KAMI yang dipimpin Din Syamsudin itu sambil membentangkan spanduk yang bertuliskan penolakan KAMI. Aksi Aliansi Gebrak itu juga dijaga ketat aparat keamanan dari Polres Tegal. 

"Menolak KAMI melakukan kegiatan apa pun di Kabupaten Tegal. Prihatin dengan gerakan KAMI karena menganggap pemerintahan gagal, sehingga kegiatan dalam bentuk apapun di Kabupaten Tegal, ditolak," katanya.

Menurutnya, pemerintahan Jokowi-Maruf Amin terpilih melalui konstitusi dan mandat rakyat secara sah. Sehingga harus dikawal agar cita-cita bangsa ini bisa terwujud. Jika ada yang merongrong dan menghambat pemerintahan berarti mengkhianati kedaulatan masyarakat, maka harus dilawan. 

"Saya sebagai ketua Garda Bangsa Kabupaten Tegal bersama rakyat menolak dan melawan KAMI," tambahnya. 

Sekretaris Projo Kabupaten Tegal Rojikin menambahkan, untuk menyelamatkan Indonesia, masyarakat wajib mentaati protokol kesehatan. Hal itu dikarenakan lawan saat ini, yakni virus corona. Gerakan KAMI dinilai upaya agar bangsa Indonesia terpecah belah.

Sedang Pengurus Foreder Kabupaten Tegal Srihono Wiharto secara tegas mengatakan bahwa gerakan KAMI sudah tidak benar. Oleh karena itu, elemen masyarakat Kabupaten Tegal menolak masuknya KAMI di Kabupaten. 

Sementara itu, Koordinator Lapangan Aksi Gebrak Kabupaten Tegal Rudi Siswanto menjelaskan, peserta aksi yang hadir sekitar 30 orang. Setiap peserta mewakili setiap kecamatan di Kabupaten Tegal. 

"Jika KAMI masuk Tegal, maka kami akan mengerahkan massa lebih besar lagi. Jangan menganggap sedikit, tapi kalau digerakkan akan datang massa yang lebih besar," tandasnya. (guh/ima)

Tags :
Kategori :

Terkait