Waktu dipancing-pancing wartawan soal pencalonannya itu, Fuad juga tidak menepis. Bahkan tahun lalu ia sudah ngotot ingin menjadi calon anggota legislatif. Tapi gagal maju.
Dari acara peresmian kafe malam itu barulah jelas: pencalonan wali kota itu tidak mungkin.
"Fuad itu minta izin untuk menjadi caleg saja tidak saya izinkan," ujar Risma.
Risma sendiri sudah siap-siap menjadi pengusaha kecil. Setelah tidak jadi wali kota beberapa bulan lagi.
Itulah sebabnya Fuad hanya boleh bukan kafe di teras rumah itu.
Di dalam rumah kelihatannya akan dipakai Risma untuk usaha. "Saya suka batik," ujar Risma pada saya malam itu.
Ternyata wali kota Surabaya yang hebat itu begitu sederhana merencanakan hidupnya. (*)