Datangkan Sapi Simental Berbobot 1,2 Ton, Warga Kabupaten Tegal Harus Rogoh Kocek Rp106 Juta Lebih

Selasa 04-08-2020,16:30 WIB

Masyarakat Desa Tembok Kidul RT 17 RW 03 Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal membeli dua ekor sapi simental dengan harga Rp106 juta di Kediri, Jawa Timur. 

Harga itu belum termasuk ongkos kirim dari Kediri ke Tegal yang besarnya sampai Rp10 juta.

Ketua Pengurus Masjid Jami Al Haq Desa Tembok Kidul Haji Abdul Ghofir, Selasa (4/8) mengatakan, setiap Hari Raya Idul Adha, warga di lingkungan Masjid Jami Al Haq selalu berlomba-lomba untuk berkurban. Kurban kali ini, sebanyak 10 sapi dan 7 ekor kambing. Dari jumlah sapi tersebut, 2 ekor di antaranya sapi simental yang beratnya mencapai 1,2 ton. 

"Ini sapi kontes dan harganya Rp106 juta," katanya.  

Warga di wilayah RT 17 RW 03, tambah Haji Abdul Ghofir, memang selalu kompak setiap Hari Raya Idul Adha. Mereka selalu menyisihkan rezekinya untuk berkurban. Bahkan warga di wilayah ini juga memiliki tabungan kurban. Setiap hari Sabtu, warga yang mayoritas berprofesi sebagai pengusaha konveksi menyetorkan tabungannya ke pengurus atau bendahara. Tahun ini, jumlah tabungan warga sudah mencapai Rp 500 juta. Adapun jumlah warga di RT 17 sekitar 50 kepala keluarga (KK) dan yang berkurban sebanyak 60 warga. 

"Dagingnya kami bagikan kepada warga yang sudah mengajukan proposal," tambahnya.

Dirinya tak menampik, lanjut Abdul Ghofir, penyembelihan hewan kurban di masa pandemi ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Biasanya warga penerima daging kurban, mengantre di depan Masjid Jami Al Haq. Namun, kali ini seluruh akses jalan di wilayah Desa Tembok Kidul ditutup portal. Hal ini untuk mencegah penyebaran virus corona. Sementara untuk pembagian daging kurbannya, diberikan kepada panti asuhan, ormas Islam, majelis taklim, yayasan pendidikan, kaum dhuafa, dan para karyawan konveksi. 

Adapun untuk tahun ini, ada sekitar 70 proposal yang mengajukan ke pengurus masjid. Semuanya diberikan. Totalnya ada 1.612 bungkus daging kurban dari proposal itu. Setiap bungkus 2 sampai 3 kilogram dan semuanya daging.

Sementara itu, Sekretaris Camat Adiwerna Sobirin mengatakan, dirinya mendapat perintah dari Satuan Gugus Tugas kecamatan untuk mengecek situasi pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di wilayah kerjanya. Penyembelihan harus menerapkan protokol kesehatan. Semua yang terlibat dalam acara itu harus memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan pakai sabun.

Dirinya berkeliling untuk memantau proses penyembelihan kurban se Kecamatan Adiwerna. Seluruh akses jalan desa memang sengaja ditutup untuk lokal lockdown. (guh/ima)

Tags :
Kategori :

Terkait