Sebuah akun mengaku pernah menjadi buzzer dan menargetkan akun-akun para ustaz yang berbeda politik. Mereka menyerang syariat-syariat Islam dengan tujuan para ustaz terpancing emosi. Akun tersebut menceritakan pekerjaannya ke aktivis dakwah Helmi Firdaus, Minggu (26/7).
Dia mengungkap akun buzzer yang disebutnya sebagai buzzer insyaf itu di akun Twitter-nya.
“Assalamualaikum ustad, saya mau meninta maaf karena dulu sering sekali memaki Ustad di twitter dan di IG karena itu memang tugas saya,” tulis akun tersebut yang meminta namanya disembunyikan dikutip dari Fin.
Hilmi Firdaus mengunggah percakapan itu dalam bentuk screenshot di Twitter-nya.
“Saya hari ini mau insyaf ustad. Saya gak mau lagi menghina Ustad Hilmi dan yang lainnya. Ustad maafin saya,” kata akun tersebut.
Membaca itu, Hilmi Firdaus lantas mengatakan telah memaafkan.
“Maasya Allah, antum mantan Buzzer. Insya Allah dimaafin Akhi. Tanpa minta maaf pun antum dkk sudah dimaafkan,” jawab Hilmi.
Akun itu kemudian menceritakan bahwa target mereka bekerja adalah menyerang para ustaz-ustaz. Namun, Ustaz Hilmi dianggap yang paling sulit untuk dihadapi.
“Gimna ngga, kalau ustad lain kadang terpancing emosi. Ustad mala bercandain. Kami jadi bingung mau komen apa lagi,” katanya.
Postingan Hilmi Firdaus itu mendapat atensi beragam dari netizen. (dal/fin/ima)