Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan dua kondisi yang berbeda di wilayah Indonesia merupakan sebuah keunikan. Di satu sisi (wilayah Indonesia bagian selatan) memasuki musim kemarau, namun di wilayah ekuator masih berpotensi curah hujan tinggi.
"Keunikan ini karena wilayah Indonesia berada di sekitar garis ekuator serta diapit oleh dua Samudera dan dua Benua besar, menjadikan Indonesia yang merupakan negara kepulauan, memiliki dinamika cuaca dan iklim yang khas," katanya.
Keunikan itu salah satunya terlihat pada kondisi cuaca atau iklim yang kontras. Hal tersebut membuat sejumlah wilayah kekeringan, sementara hujan ekstrem justru mengguyur beberapa wilayah lainnya.
"Contohnya, pada saat musim kemarau melanda hampir di sebagian besar wilayah Indonesia bagian selatan, wilayah Indonesia bagian tengah mulai Sulawesi Tengah, Maluku hingga Papua bagian utara malah berpotensi mendapatkan curah hujan relatif tinggi dalam dua dasarian (20 hari) ke depan," ujar Dwikorita.
Berdasarkan hasil pemantauan BMKG, musim kemarau masih terus akan berlanjut hingga Oktober nanti. (rh/zul/fin)