Dua orang warga Kabupaten Tegal dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melakukan perjalanan dari luar daerah. Salah satunya bahkan kabur ke luar kota dan tidak menjalani proses isolasi.
Juru Bicara Covid-19 Joko Wantoro, Jumat (17/7) mengatakan, adanya penambahan dua kasus ini menyebabkan, jumlah terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Tegal bertambah menjadi 38 orang.
Pertama, satu orang laki-laki terkonfirmasi Covid-19 berinisial MIB (32) asal Desa Kendayakan Kecamatan Warureja diketahui kabur ke luar kota pada Rabu (15/7) pukul 14.00 WIB dengan membawa satu orang anaknya.
Sebelumnya, pada hari yang sama, pukul 10.00 WIB, petugas kesehatan didampingi Satgas Covid-19 Desa Banjarturi mendatangi rumah orang tua MIB di Desa Banjarturi Kecamatan Warureja untuk menyampaikan hasil pemeriksaan laboratorium yang menyatakan ia terkonfirmasi positif Covid-19.
"Petugas kami sudah bertemu langsung dengan MIB dan mengarahkannya untuk isolasi mandiri. Namun, pada pukul 14.00 WIB, kami menerima kabar jika MIB pergi meninggalkan rumah bersama satu orang anaknya tanpa seizin petugas kesehatan, Satgas Covid-19 Banjarturi dan keluarganya,” katanya.
Diketahui, tambah Joko Wantoro, MIB yang berprofesi sebagai sopir antarkota ini sempat menjalani rapid test pada Rabu (01/7) di Bandara Soekarno Hatta Jakarta saat hendak pergi ke Bali untuk bekerja. Penerbangannya ke Bali pun dibatalkan karena hasil rapid test-nya reaktif. Karena gagal berangkat, dia pulang kampung ke rumahnya di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja pada Kamis (02/7) dan pergi ke Puskesmas Warureja untuk menjalani pengobatan rutin penyakit paru obstruktif kronis TBC.
Mengetahui hasil rapid test-nya reaktif, pihak Puskesmas Warureja mengantarkan MIB ke RSUD Suradadi untuk dilakukan pengambilan spesimen swab dan mengarahkannya untuk isolasi mandiri di rumah sambil menunggu hasil uji laboratoriumnya keluar. Saat itu, pihaknya segera melakukan pelacakan ke keluarganya di Desa Kendayakan dan menemukan ada empat orang yang menjadi kontak eratnya.
“Hasil rapid test kontak erat MIB hari Kamis (02/7) lalu nonreaktif. Tapi kami mendapat kabar, satu orang anaknya yang saat ini bersama MIB di luar kota menderita demam,” tambahnya.
Menindaklanjuti kasus ini, lanjut Joko Wantoro, pihaknya sedang melakukan upaya mediasi agar MIB yang saat ini sedang berada di Kota Depok bersedia pulang untuk menjalani isolasi mandirinya di rumah ataupun di rumah sakit jika memang diperlukan. Sementara untuk kontak erat MIB di Desa Banjarturi didapati ada 14 orang yang saat ini sedang menjalani karantina mandiri.
Dari hasil penelusuran dan pelacakan tim kesehatan, 12 orang dari kontak erat MIB telah diambil spesimen swabnya. (guh/ima)