Cristiano Ronaldo mencatatkan rekor apik saat Juventus melawan Atalanta, Minggu (12/7) dini hari WIB. Dia mencetak brace sekaligus menyelamatkan wajah Bianconeri dari kekalahan.
Ronaldo kini menjadi eksekutor penalti paling ulung diJuventus dengan torehan 11 gol di Serie A, musim ini. Jika dirinci Juventus berada di posisi empat dari 19 klub yang paling banyak mendapat hadiah penalti.
Dilansir dari Transfermarkt, rekor Ronaldo ini makin bertambah apik,karena memiliki kesuksesan 100 persen mengonversi penalti menjadi gol. Berbeda dengan tiga teratas lainnya seperti Lazio (80 persen), Genoa (77,4 persen) dan Lecce (76,9 persen).
Selain Juventus ada tiga tim lainnya yang semua penaltinya sukses dilakukan alias 100 persen. Seperti AC Milan (7 gol penalti), Brescia (3 penalti) dan Napoli (3 penalti). Jadi wajar, jika goal rate kapten timnas Portugal itu melewati torehan calon Capocannonieri, Ciro Immobile.
Bomber Lazio itu memang sama-sama mengoleksi 11 gol. Namun ia pernah gagal mengeksekusi satu penalti saat bersua melawan Juventus, Desember silam.
Ini menjadi bukti bahwa Ronaldo merupakan spesialis dalam mengeksekusi penalty. Gelar yang sama juga diberikan CR7 saat delapan musim membela Real Madrid.
Hanya saja, rekor apik Ronaldo tak diiringi dengan hasil gemilang bagi Juventus. Tim asuhan Maurizio Sarri tersebut hanya bermain imbang 2-2 melawan Atalanta. Sempat kalah 0-1 akhir babak pertama, Ronaldo berhasil menyamakannya saat babak kedua berjalan lima menit.
Skuad arahan Gian Piero Gasperini kembali unggul setelah tendangan kaki kanan Ruslan Marlinovskyi pada menit 80 tak mampu dibendung kiper Wojciech Szczesny. Ronaldo mampu membalas dipenghujung laga.
Si Nyonya Tua (julukan Juventus) bisa dibilang beruntung bisa meraih hasil seri. Maklum saja, berdasar jalannya pertandingan, mereka mendapat tekanan dari La Dea-julukan Atalanta. Keberhasilan La Dea menyabet 11 kemenangan beruntun membuat Duvan Zapata tampil luar biasa.
Menjadi hal yang lumrah jika allenatore Maurizo Sarri secara terang-terangan mengakui bahwa Atalanta membuat tim mereka kesulitan sejak awal laga. "Kami seperti berada di Liga Champions. Mereka (Atalanta) seperti kehausan gol dan membuat kami kehilangan banyak kesempatan,” ujarnya.
Tidak hanya karena serangan mereka yang agresif, tetapi juga karena pertahanan mereka yang rapat. Tampil di kandang lawan, Atalanta mampu dominan dari Juventus.
Mereka berhasil menguasai bola hingga 53%. Bandingkan dengan Juventus yang dipaksa menguasai bola hanya 47%. Bahkan, dalam hal serangan pun sangat dominan. Tim asuhan Gian Piero Gasperini itu total melepaskan 13 tembakan ke gawang Juventus. Sementara, Juventus hanya 8 kali mengancam gawang La Dea.
Dilansir dari Gian Piero Gasperini menilai timnya layak mendapat tiga poin. Terlepas dari itu, terlihat bahwa Atalanta mampu membuat Juventus tertekan di kandangnya sendiri.
"Saya akhirnya bisa melihat tuan rumah tertekan. Kami bermain bagus di babak pertama dan di babak kedua ada kebangkitan dari Juve," katanya dalam sesi konferensi pers.
"Sayangnya, saat kami berhasil memimpin dan memainkan permainan yang hebat pula, nyatanya ada yang harus kami sadari. Tentu saja, kami juga kecewa karena kami sejatinya pantas menang. Tetapi, di sepakbola, kinerja yang Anda lakukan tidak selalu cukup,” tandasnya.