Tanpa Keluarga

Minggu 12-07-2020,07:20 WIB

Malam itu, Maret tanggal 18, Cameron baru pulang tugas: terbang dari Hanoi ke Ho Chi Minh City. Ia pun ke bar. Yang sangat terkenal di sana: Buddha Bar & Grill. Di bar itu memang lagi ada pesta. Yang banyak hadir adalah orang asing. Itulah malam Saint Patricks Day —yang sangat penting bagi orang Inggris.

Menurut media di Vietnam, orang asing yang terkena Covid-19 di sana berjumlah 49 orang. Semua sembuh. Bar tempat pesta itu sendiri akhirnya dinyatakan sebagai tempat penularan Covid-19 terbesar di Vietnam: 19 orang.

Bar, pada umumnya, pula yang dianggap sarana penular terbesar di Amerika. Yang sampai kemarin, jumlah penderitanya sudah melampaui 3 juta orang. Yang tiap hari masih terus membumbung. Dua hari lalu masih 52.000 orang dalam satu hari.

Dalam penerbangan pulang ke Inggris itu Cameron ditemani 3 orang dokter Vietnam. Dibawa pula 6 tabung oksigen. Pun peralatan medis lainnya. Itu memang penerbangan khusus. Yang dicarter oleh perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi itu pula yang menanggung biaya pengobatan Cameron selama di Vietnam.

Media di Vietnam menyebutkan perusahaan asuransi itu habis uang lebih Rp 2 miliar untuk pengobatan seorang Cameron. Tepatnya 160.000 dolar Amerika. Pengobatan di Vietnam memang mahal. Bagi yang tidak ikut BPJS-nya. Ada seorang pasien asing yang juga mengeluh. Telinga orang asing itu terkena virus. Yakni setelah berolahraga renang. Biaya pengobatannya sampai Rp 5 juta. "Saya terkena sakit yang sama di Korea Selatan. Biayanya hanya Rp 300.000," tulis eksekutif asing itu di media Vietnam.

Tapi bagi asuransi yang menangani Cameron biaya tadi menjadi tidak mahal. Perusahaan itu mendapat promosi yang luar biasa besarnya. Apa yang sebenarnya terjadi pada Cameron?

Itulah yang disebut cytokine storm syndrome (CTS). Itu pula yang banyak menyerang pasien Covid-19 di seluruh dunia.

CTS muncul di saat sistem imun di dalam tubuh bereaksi sangat keras menghadapi masuknya virus Covid-19. Saat itulah tubuh memproduksi terlalu banyak cytokine. Agar bisa segera melumpuhkan Covid-19.

Tapi cytokine yang terlalu banyak di dalam darah itu berdampak buruk bagi organ tertentu. Seperti jantung. Untung Cameron terselamatkan. Teman dekatnya itu menunggu di bandara Dublin. Sang teman membawakannya selendang khusus. Ada tulisan di selendang itu: Motherwell.

Itulah nama klub sepakbola di kotanya. Cameron adalah bonek sejati untuk klub Motherwell.

Sudah 72 hari tidak ada penderita Covid yang baru di Vietnam. Seperti tim sepak bolanya, Vietnam pun mengalahkan Indonesia di bidang lain. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait